TOBA – DKS (24) warga Dusun VI Desa Nauli, Kecamatan Sigumpar Kabupaten Toba, Sumatera Utara tak menyangka harus menelan pil pahit.
Pasalnya, Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT-DD) TA 2020 sudah tak menerima lagi selama bertahun-tahun. Padahal awalnya DKS sempat menerima bantuan BLT-DD senilai Rp600.000/ perdua bulan dari kantor Desa Nauli sesuai data yang diperoleh kru media ini.
Namun, pada bulan berikutnya hingga tahun 2021, tak lagi menerima bantuan tersebut. Jika ditotal selama dua tahun BLT-DD tak lagi menerimanya. Ada apa dan kemana bantuan itu diserahkan ?
Orang tua DKS, Tamba Siagian ketika ditemui kru media ini dirumahnya, Selasa (11/1/2022) mengatakan bahwa anaknya saat ini sedang di luar negeri tetapi nama anaknya masih terdaftar sebagai penerima bantuan. Sementara, selama dua tahun lamanya bantuan tak pernah lagi diterima.
Atas peristiwa tersebut, Siagian hanya berharap agar kepala desa Nauli, Parlaungan Siagian dapat berlaku jujur kepada masyarakat, dan ia tak pernah meminta yang muluk-muluk.
“Biar jujur kepala desa itu menjalankan tugasnya, itu saja,” ungkap Tamba Siagian, Selasa (11/1/2022).
Mengenai BLT-DD yang tak lagi di dapatkan oleh anaknya, Siagian mengatakan tak jadi masalah bagi dirinya, hanya saja Kades tersebut harus memiliki rasa kepedulian dan memperhatikan warga yang sedang kesusahan.
Ia juga mempertanyakan, kenapa ada kejanggalan (nama terdaftar tapi tak menerima bantuan), dimana mulanya anaknya dapat BLT tapi kenapa setelah pernah menerima sekali tetapi seterusnya tak pernah lagi menerima.
Dalam hal ini, keluarga DKS pun mempertayakan kenapa di awal-awal dapat menerima bantuan, tetapi kemudian tak ada lagi alias menghilang hingga bertahun-tahun lamanya.
Padahal, menurut data yang diperoleh warga a.n DKS masih terdaftar sebagai penerima bantuan BLT-DD dari tahun 2020 hingga 2021.
“Kemana hak anak saya dialihkan, apakah diambil oleh oknum atau bagaimana,” tegas Tamba Siagian.
Terpisah, Kepala Desa Nauli, Kecamatan Sigumpar, Parlaungan Siagian ketika disambagi dikantornya sedang tidak ada ditempat. Padahal maksudya adalah untuk mempertanyakan terkait BLT-DD yang tak diterima warganya lagi selama bertahun-tahun.
Dua jam awak media menunggu Kades Nauli hadir dilokasi, namun hanya ada 3 orang staff ditemui yang ada dikantor. Namun Kades tak kunjung hadir padahal masih jam kerja.
Menurut pengakuan Sekdes Nauli, Hendri Siahaan bahwa Kadesnya sudah dihubungi berkali-kali via seluler tetapi tidak diangkat alias tak direspon oleh Kades yang bersangkutan.
Sementara, Ketika hal tersebut dikonfirmasi kepada Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Toba dengan tidak adanya Kepala Desa Nauli dikantor pada jam kerja, Audi Murpi Sitorus mengatakan akan menginformasikan hal tersebut kepada Camat Sigumpar.
“Sebentar, saya infokan ke Pak Camat,” ujar Sekda Toba. (SJN)