MEDAN – Satuan Reserse dan Kriminal (Satreskrim) Polrestabes Medan, Polda Sumut akhirnya membuktikan nyali dan keberaniannya menangkap oknum Wakil Pembina Satgas PDI Perjuangan Sumut, HSM.
HSM sebelumnya dilaporkan menganiaya FAL (16), pelajar SMA Al Azhar.
“Iya, sudah ditangkap dan masih dalam proses pemeriksaan,” ujar Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Hadi Wahyudi, Sabtu (25/12/2021).
“Tersangka ditangkap di wilayah Medan,” tandas Hadi.
Diketahui HSM ditangkap di satu kafe yang ada tak jauh dari rumahnya pada Jumat (24/12/2021) malam.
Setelah ditangkap, HSM yang saat beraksi begitu arogan dan sok jago, kini dipamerkan polisi dihadapan wartawan tampak seperti “Ayam Sayur” dan aksinya tak lagi beringas seperti video CCTV yang sudah viral.
Bahkan, ketika dihadapkan di depan awak media, gaya sangar pelaku pun hilang entah kemana. Ia hanya menundukkan kepala.
Amatan kru media ini, HSM tampak mengenakan jaket warna abu-abu dan di sebelah kiri kanannya ada dua orang petugas wanita cantik Polrestabes Medan.
Tampak pula, HSM tidak mengenakan baju tahanan dan tangan pun tak diborgol, mungkin karena masih dalam proses pemeriksaan sehingga terus didalami.
Ia tak sedikitpun mau menoleh ke arah awak media. Karena polisi sudah memamerkan lelaki sok jagoan dan arogan ini, lantas awak media menjepret wajahnya dengan kamera berkali-kali.
Bahkan, saat diberi peluang memberi klarifikasi oleh Kasat Reskrim Polrestabes Medan, Kompol M Firdaus, kader PDI Perjuangan itu melontarkan kalimat dengan nada yang amat pelan.
Saking pelannya, beberapa awak media meminta HSM untuk bicara dengan suara lantang.
PDI Perjuangan Sumut Minta Maaf kepada Masyarakat
Mengetahui anak buahnya dirundung masalah dan ditangkap polisi, Ketua DPD PDI Perjuangan Sumut, Rapidin Simbolon mengatakan bahwa pihaknya sangat prihatin dan kecewa dengan kejadian seperti terlihat dalam video CCTV yang viral.
“Sebagai Ketua DPD PDI Perjuangan Sumut saya sangat kecewa,” kata Rapidin Simbolon, Sabtu (25/12/2021) saat dimintai tanggapannya.
Pada kesempatan itu, mantan Bupati Samosir itu meminta maaf atas perilaku kader PDIP Perjuangan tersebut, karena telah main hakim sendiri dan mempertonton arogansi bak gaya premanisme.
“Saya mohon maaf, ada kader kami bertindak main hakim sendiri, mempertontonkan arogansi dan premanisme, sekali lagi mohon maaf,” pungkas Rapidin.
Rapidin menyebut, atas kelakuan anak buahnya itu, ia tidak dapat mentolerir atas tindakan oknum kadernya. Kalau kejadian ini benar, Ia dan timnya sedang mengumpulkan keterangan dari pihak-pihak terkait.
Sebab, lanjut Rapidin, kalau kejadian ini benar seperti dalam video, maka PDIP Sumut akan mengambil tindakan tegas, hingga ke pemecatan yang bersangkutan dari Partai.
“Tidak bisa ditolelir, teman-teman lagi mengumpulkan keterangan dari pihak-pihak terkait. Kalau kejadian ini benar seperti dalam video, maka kami akan mengambil tindakan tegas, bahkan sampai ke pemecatan dari Partai,” tandas Rapidin Simbolon yang dikenal dekat dengan wartawan itu.
Sebelumnya, beredar sebuah video viral memperlihatkan seorang pria turun dari mobil Toyota Prado menghajar seorang pria di sebuah minimarket di Jalan Pintu Air 4, Kecamatan Medan Johor, Kota Medan, Sumatera Utara.
Amatan kru media ini dalam video terlihat seorang pria yang mengenakan peci ditampar berkali-kali dan ditendang oleh pengendara mobil yang mengenakan kaus putih.
Padahal dalam video CCTV itu terlihat mobil Toyota Prado itu lebih dulu menabrak sepeda motor milik pria berpakai peci dari belakang.
Tampak dalam rekaman CCTV, penganiayaan diduga terjadi lantaran pelajar yang mau mengeluarkan kendaraannya menegur sang sopir karena sepeda motornya terhalang dengan mobil berkaus putih.
Kemudian pria itu pun naik pitam dan langsung menampar pipi sebelah kanan pelajar tersebut. Dari video yang viral peristiwa itu terjadi pekan lalu tepatnya pada Kamis, 16 Desember 2021 sore.
Warga yang melihat langsung melerai aksi koboi pria berkaus putih yang terus menyerang itu. Bahkan karena ada keributan diduga sempat terjadi kemacetan di lokasi. (BTM)