Dua Komplotan Becak ‘Hantu’ Belum Ditangkap, Keluarga Sebut Anaknya Orang Baik

Hukrim, Medan68 views

MEDAN – Polda Sumatera Utara membenarkan telah menangkap seorang anggota diduga komplotan becak ‘hantu’ bernama Ronal Sinaga (RS) bekerja tukang botot merupakan warga Jalan Elang II, Perumnas Mandala, Kecamatan Medan Denai, Kota Medan.

“Pelaku ditangkap personil Resmob Jatanras Dit Reskrimum Polda Sumut saat berada di rumahnya,” kata Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Hadi Wahyudi pada Senin (22/11/2021).

Dibalik penangkapan tersebut, kru media ini pada Senin (22/11/2021) pukul 15.18 WIB, melakukan investigasi untuk menggali informasi yang lebih dalam dengan terjun ke lokasi guna memastikan peristiwa apa yang terjadi.

Alhasil, kru media ini memperoleh informasi dari keluarga tersangka di kediamannya Jalan Elang II No 62 Perumnas Mandala, Kecamatan Medan Denai, Kota Medan, Sumatera Utara.

Dua Komplotan Becak 'Hantu' Belum Ditangkap, Keluarga Sebut Anaknya Orang Baik
TKP (rumah/ruko kosong yang dibobol dan 2 tahun tidak dihuni pemilik

Hasil wawancara langsung kepada kedua orang tua maupun istri tersangka, membenarkan RS ditangkap tim Resmob Jatanras Poldasu dalam kasus diduga pelaku tindakan kriminal atas pembongkaran rumah menggunakan modus becak barang botot yang disebut-sebut sebagai becak hantu.

“Ya betul suami saya ditangkap polisi Polda Sumut dari rumah kontrakan kami pada Rabu (17/11/2021) pukul 01.00 WIB. Suami ditangkap polisi berjumlah delapan (8) orang. Waktu itu dua (2) polisi mengetuk pintu rumah dan 6 orang menunggu diluar depan rumah,” ujar istri tersangka.

Dikatakannya, suaminya RS dibawa polisi dengan becak barang konon katanya digunakan bersama kedua pelaku lainnya saat menjalankan aksinya di jalan Asia Medan.

Di lain sisi, ayah kandung RS pun mengakui bahwa anaknya baru kali ini melakukan aksi tersebut yang menurut orang tuanya, RS hanya ikut-ikutan atas bujukan serta ajakan dari kedua pelaku lainnya.

“Anak saya itu sebenarnya orang baik pendiam dan lugu. Seumur-umur anak saya baru kali ini berurusan dengan polisi. Anak saya tidak pernah melakukan kriminal, apalagi memakai narkoba dan minuman keras,” terang orang tuanya yang tidak berkenan identitasnya dipublikasikan.

Disampaikannya, keseharian anaknya hanya kerja mencari botot (barang bekas) yang bergantian dengan menantunya (istri RS). Pasalnya, saat istri RS dapat giliran cari botot, maka anaknya hanya berdiam diri dirumah sembari menjaga empat (4) anaknya yang masih kecil yang membutuhkan kasih sayang dari ayahnya.

“Makanya saya heran kok bisa anak saya itu terlibat kriminal, padahal dia tidak pernah keluyuran kemana-mana. Sedangkan gabung-gabung saja di kedai tuak saya ini tidak pernah sejarahnya anak saya itu mau bergabung. Yang iya nya anak saya itu hanya terikut-ikut atas ajakan kedua pelaku bernama Imang dan Tulus,” tandas Ayah kandung RS.

Bukan hanya itu, ibu kandung RS yang lanjut usia mengatakan, bahwa anaknya RS tidaklah begitu mau melakukan tindak pidana kriminal, olehnya, keluarga berharap agar polisi lebih cermat dalam menangani kasus ini.

“Saya berharap, Polisi bisa lebih prihatin dalam mengurusi kasus anak saya ini. Anak saya itu hanya tumbal yang terikut-ikutan berkat ajakan 2 orang lagi itu,” kata Ibu kandung RS.

“Kenapa cuma anak saya saja yang ditangkap, sementara 2 lagi pelaku itu tidak ikut ditangkap. Padahal 2 orang itu lah yang jelas-jelas melakukan aksi pencurian. Anak saya itu cuma menunggu di becak. Karena merasa tak bersalah anak saya tidak lari kemana-mana. Dia tetap dirumahnya. Bisa saja kan anak saya lari, ini kan tidak, anak saya ketika saat ditangkap tidak melawan,” pungkas Ibu kandung RS.

Selanjutnya, kru media ini menyelusuri TKP di Jalan Asia masuk Jalan Lamlo No 17 Kelurahan Sei Rengas 1, Kecamatan Medan Kota.

Sejauh mata memandang, saat berada di lokasi kejadian, rumah tampak kosong dan tidak berpenghuni. Tidak hanya itu, kru media ini berupaya menyelusuri lebih lanjut kejadian yang sebenarnya.

Hasil wawancara dengan warga sekitar membenarkan kejadian pembongkaran rumah kosong dengan berjumlah 3 orang.

“Iya bang betul kemarin rumah sebelah ini dibongkar oleh kawanan pelaku pencurian sejumlah 3 orang dan sudah ditangani pihak Polda Sumut,” kata warga yang tidak berkenan namanya dipublikasikan.

Selain itu, kru media ini pun berhasil memperoleh sejumlah keterangan dari petugas keamanan lingkungan setempat bernama Cardo Tobing.

“Benar hari itu tepatnya kurang lebih 2 Minggu yang silam telah terjadi kejadian pembongkaran rumah di daerah ini. Pelakunya ada 3 orang, aksi mereka terekam CCTV yang berasal dari depan rumah yang dibongkar oleh para kawanan pelaku itu,” tandasnya

Dikatakan Cardo Tobing, peristiwa pembongkaran itu terjadi pada Minggu (14/11/2021) pukul 20.15 WIB. Saat kejadian situasi disini kondisi hujan deras. Tampak dua (2) orang pelaku memasuki rumah/ruko tersebut. Namun, keduanya (pelaku) tidak sempat masuk kedalam rumah, sn hanya sebatas digarasi rumah saja.

“Pemilik rumah sudah lama tidak menempati rumah, sekitar 2 tahun tidak lagi tinggal dirumah itu. Rumah nya banyak ada di Palembang dan Jakarta. Biasanya pemilik rumah sering berolah raga sore mondar mandir disekitar lingkungan ini. Cuma belakangan ini lama tak nampak dan tidak ada pemberitahuan sama kita kalau bapak itu sudah pindah,” tukas Cardo.

“Kita selaku petugas keamanan di lingkungan ini sangat menyayangkan dan kenapa tidak ada pemberitahuan sama kita bahwa sudah pindah. Terakhir kek gini kan jadi ribut,” pungkasnya lagi.

Terpisah, kru media ini bergegas ke Poldasu untuk menggali informasi dan keterangan dari Kasubdit III Jatanras Poldasu, Kompol Revi Nurvelani. Namun sayang ia tidak berada dikantor dan hanya konfirmasi lewat aplikasi perpesanan WhatsApp.

“Ijin bang kami ceritakan kronologisnya. Perihal viralnya aksi becak hantu yang di unggah di media sosial. Yang beraksi membobol rumah/ruko kosong dengan mencuri barang yang berada di rumah atau ruko kosong tersebut. Dengan baket bermodalkan video dari medsos kami melakukan lidik dan melakukan baket terkait tersebut,” ujar Kompol Revi Nurvelani.

Disebutkannya, dari hasil lidik pihaknya mengamankan Ronal Sinaga (31) pekerjaan botot, alamat Jalan Elang II No 55 Mandala Medan Denai.

“Yang bersangkutan merupakan pemilik becak yang membawa becak saat beraksi sesuai dengan rekaman yang berada di media sosial,” tandasnya.

Dari hasil giat tersebut, lanjut Kompol Revi, berhasil mengamankan dari pelaku berupa 2 unit becak yang digunakan melakukan aksi. Dan 1 unit roda 2 Yamaha Mio diduga hasil tindak pidana milik salah satu pelaku. (BTM/MS)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *