TAPSEL– Komisi Pemilihan Umum (KPU) menggelar Sosialisasi pemilih kepada media massa terkesan menghambur-hamburkan anggaran pemerintah.
Kegiatan ini dilaksanakan diketahui dalam rangka meningkatkan partisipasi dalam pemilu tahun 2024 yang digelar di Sipirok, Sabtu (13/01/2024).
Kesan menghambur-hamburkan anggaran pemerintah itu muncul usai beberapa wartawan menggeluhkan kekecewaan mereka atas undangan KPU berkisar 73 media, dan hanya 37 orang yang hadir.
“Sosialisasi terkesan menghambur-hamburkan anggaran. Dari 73 media yang di undang, hanya 37 yang hadir,” ketik salah satu wartawan di Group What’sApp.
Keluhan itu disambut lagi oleh salah satu anggota group, bahwa undangan kegiatan sosialisasi pemilih kepada media massa seharusnya membuat undangan satu hari sebelum acara diadakan.
“Seharusnya undangan dibagi 1 hari sebelum acara diadakan, beruntunglah mereka hampir setengah,” ungkap salah satu anggota group What’s App Wartawan.
Dari keluhan anggota group What’s App wartawan berharap, sebelum KPU Tapsel mengadakan kegiatan, para media massa yang diundang seharusnya di komunikasikan dulu untuk kehadiran agar anggaran tidak dinilai menyimpang.
Sementara Ketua KPU Tapsel Zulhajji Siregar, ketika di konfirmasi mengenai keterbukaan anggaran yang dikucurkan dalam kegiatan Sosialisasi pemilih kepada media massa dan berapa yang menghadiri acara tersebut, Zulhajji hanya memilih diam atau bungkam. (JN-Irul)