TAPSEL– Ketua Tim Penggerak (TP) Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel), Ny Rosalina Dolly Pasaribu, mengatakan pengetahuan kelembagaan penting diajarkan sejak usia dini.
Menurut Rosalina, sejak usia sekolah, para siswa sudah dibebankan tanggung jawab berupa ketua kelas, sekretaris, hingga bendahara.
“Selain itu, siswa juga kadang mengikuti kepengurusan OSIS atau unit kegiatan siswa lainnya,” kata Rosalina saat jadi Narasumber pelaksanaan koordinasi dan sinkronisasi pelembagaan pemenuhan hak anak kewenangan kabupaten/kota melalui penguatan penyelenggaraan forum anak, di Aula Kantor Camat Angkola Barat, Kamis (26/10).
Rosalina menjelaskan bahwa, pengetahuan seorang siswa dengan suatu lembaga atau organisasi di lingkungannya akan sangat mendorong dirinya bergabung atau masuk ke dalam kelompok itu.
Oleh karena itu, forum anak merupakan suatu sarana bagi anak-anak (usia 13-18 tahun) untuk mengembangkan keberanian dan melatih membiasakan diri berbicara di depan umum. Sejak kecil, anak dibiasakan untuk berorganisasi sehingga ke depannya ketika menyampaikan pendapat sudah terbiasa.
“Baik dari penyusunan kata-kata ataupun menyampaikan maksud dan tujuan. Nah itu bisa dipelajari di forum anak. Karena forum anak pada dasarnya adalah sarana komunikasi,” sebutnya.
Lanjutnya, forum anak juga sebagai sarana membuat keputusan. Anak-anak di forum anak sudah dilibatkan dalam pengambilan keputusan di kegiatan sehari-hari. Tujuan forum anak itu sendiri disebutkan Rosalina, yakni untuk dapat mengkomunikasikan pemenuhan hak dan kewajiban anak.
“Forum anak juga menjadi media komunikasi organisasi anak, menjembatani pemenuhan hak partisipasi anak, sebagai sarana pengembangan bakat, minat, dan kemampuan anak, serta media kompetisi prestasi anak,” tandas Rosalina.
Sementara, Plt Kepala Dinas Perlindungan Perempuan dan Perlindunga Anak Tapsel, Hubban Tarmizi Hasibuan mengatakan, kehadiran forum anak berperan dalam memberikan masukan kepada pemerintah. Misalnya masukan pada Musrenbang di tingkat Desa, Kecamatan, maupun Kabupaten.
“Kami berharap kehadiran forum anak bisa memberikan kontribusi ke pemerintah. Jadi isu selama ini, pendapat anak dibungkam hingga dihiraukan, dapat ditepis dengan kehadiran forum anak ini,” ujarnya. (JN-Irul)