P.Sidimpuan– Deputi Bidang Koordinasi, Revolusi mental, Pemajuan Kebudayaan dan Prestasi Olahraga Kementerian Koordinasi Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan pada Kementerian Koordinator Pembangunan Bidang Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) Republik Indonesia.
Didik Suhardi meyakini di bawah kepemimpinan Bupati Tapsel Dolly Pasaribu, mampu melahirkan kader-kader militan, untuk menjadi kontribusi pembangunan di Indonesia khususnya di Tapsel.
Itu disampaikannya pada acara gelar karya revolusi mental melalui kolaborasi penanaman 10 juta pohon di Tapanuli Bagian Selatan (Tabagsel), di Ponpes Muhammadiyah Ahmad Dahlan, Desa Kampung Setia, Kelurahan Baringin, Sipirok, Kamis (23/11).
“Kita berharap nantinya akan lahir dari Tapsel, pengusaha-pengusaha baru, untuk membangun Indonesia khususnya di Tapsel agar lebih baik lagi ke depan. Tentu diperlukan kerja keras, berani mengambil risiko dan kemauan yang kuat. Dan pada akhirnya bukan hanya pencari kerja akan tetapi pencipta lapangan pekerjaan,” ujarnya.
Lebih lanjut Didik Suhardi menekankan perlu revolusi mental, ini bukan hanya program dari Presiden Joko Widodo akan tetapi sebuah keharusan mencapai Indonesia emas di tahun 2040.
“Saya sendiri berharap siapapun nantinya yang akan menjadi Presiden agar tetap melanjutakan program ini. Perubahan bisa terus dilaksanakan, dan peningkatan, tentunya harus sama-sama mengawal pembangunan. Dan perlu kita ketahui bahwa sejauh ini kita sudah menanam 15 juta pohon sebagai upaya untuk mengurangi terjadinya bencana,” ungkapnya.
Sejalan dengan itu Asisten Deputi Kemenko PMK menyampaikan, program santripreneur sudah banyak menciptakan entrepreneur yang berbasis pesantren.
Ini akan sinkron dengan pencanangan koperasi sekolah, madrasah dan pesantren yang kementerian canangkan supaya sekolah tidak hanya mengandalkan dana BOS dan bantuan operasional lainnya, namun bisa lebih mandiri hasil dari aktivitas usaha murid di dalamnya.
Sementara, Bupati Tapsel mengucapkan selamat datang kepada Deputi Bidang Koordinasi, Revolusi mental, Pemajuan Kebudayaan dan Prestasi Olahraga, Didik Suhardi yang mewakili Menteri Koordinator PMK di acara gelar karya revolusi mental melalui kolaborasi penanaman 10 juta pohon di Tabagsel dan Dolly juga mengucapkan terima kasih kepada Forkopimda dan seluruh pihak terkait.
Bupati menyebut, dalam segi pembangunan tidak terlepas dari sumber daya alam yang ada. Di mana harus perlu adanya peremajaan atau penanaman kembali agar anak cucu kita bisa merasakannya. Dan itu salah satu upaya untuk menjaga bumi kita kedepan dengan menanam 10 juta pohon.
“Walaupun apa yang kita tanam saat ini belum sebanding dengan apa yang sudah kita ambil. Akan tetapi ini menjadi salah satu upaya atau penyemangat agar bumi kita semakin baik lagi dan lebih hijau kembali,” ungkapnya.
Tapsel sendiri di tahun lalu menjadi salah satu yang tebaik se-Sumatera Utara, dalam segi indeks kesehatan lingkungan dan peringkat ke-50an se-Indonesia.
Di sisi lain Bupati menjelaskan, terkait capaian-capaian dalam beberapa tahun terakhir, di mana Tapsel baru-baru ini telah berhasil mengalahkan 416 kabupaten se-Indonesia dalam ajang bergengsi Integrated Sustainibility Indonesia Movemen’t (I-SIM) SDG’s (Sustainable Development Goal’s) dari Kementerian PPN/Bappenas.
Sedangkan Hapendi Harahap selaku Ketua Umum Pesatuan Alumni Pelajar Padangsidimpuan dan Sekitarnya (PAPPSI) selaku pelaksanaan kegiatan gelar karya revolusi mental melalui kolaborasi 10 juta pohon di Tapanuli Bagian Selatan meliputi wilayah Tabagsel (Tapsel, Palas, Paluta, Madina dan Padangsidimpuan) akan di tanami pohon produktif seperti trembesi, durian dan masih banyak lagi.
“Sebanyak 44.600 pohon untuk Tapsel, 38.350 pohon Paluta, 61.900 pohon Padangsidimpuan, 27.750 Palas dan Madina sendiri 53.000 pohon. Kegiatan ini juga sudah dimulai dari sebulan yang lalu juga untuk membina koperasi,” katanya.
Di kesempatan itu, Deputi dan Bupati Tapsel beserta rombongan menyerahkan sejumlah bantuan. Di antaranya penyerahan bantuan lumbung sosial di Tabagsel.
Bantuan sembako 500 paket dari Kemensos kepada masyarakat Tapsel. Bantuan kearifan lokal serta bantuan alat tulis sekolah 380 santri/santriwati Ponpes Muhammadiyah Ahmad Dahlan. (JN-Irul)