Ricuh! Para PKL Bakar Ban Buat Perlawanan Penggusuran

P.sidimpuan: Penertiban Pedagang Kaki Lima (PKL) di Jalan Thamrin, Kota Padangsidimpuan berujung ricuh, Sabtu (9/9/2023) malam.

Hal itu terjadi dikarenakan para PKL tak terima lapak mereka ditertibkan, dan mereka bersama-sama melakukan perlawanan saat penggusuran.

banner 650x350

Tampak terlihat dilokasi, TNI, Polri, Satpol PP, Dishub, Disperindag ikut serta dalam penertiban lapak para PKL di seputaran jalan Thamrin.

Diketahui sebelumnya, Pemko Padangsidimpuan telah menyediakan Pasar Mahera sebagai lokasi berjualan, sehingga PKL tidak diperbolehkan lagi berjualan di sepanjang Jalan Thamrin.

Namun kenyataanya, larangan itu tidak diindahkan oleh para PKL. Bahkan, mereka menolak direlokasi, karena menilai berjualan di Pasar Mahera yang di kelola swasta itu sepi pengunjung dan pembeli.

R Boru Harahap (53) salah satu pedagang yang lapaknya ditertibkan mengatakan bahwa Pemko Padangsidimpuan sebaiknya tak arogan dengan melakukan penertiban kepada para pedagang.

“Karena kami para PKL membutuhkan uang untuk makan dan biaya sekolah anak-anak kami, bukan mau cari kaya kami pak.

Petugas Satpol PP jangan asal menertibkan para PKL, ayo kita beri solusi, kita perlu makan dan punya kewajiban dan bayar pajak, mari kita duduk bersama untuk membicarakan masalah ini,” ungkapnya.

Hingga dini hari perlawanan massa sendiri terus berlanjut. Sementara di satu sisi, petugas terus bersikukuh melakukan penertiban dan pembongkaran agar tidak lagi berjualan di pinggir Jalan Thamrin

Kasatpol PP Kota Padangsidimpuan Zulkifli Lubis mengatakan, penertiban ini sesuai dengan SOP dan berdasarkan Perda dan Perwal yang telah dikeluarkan.

“Karena kawasan itu dilarang berjualan dan sudah ada tempat yang disiapkan oleh pemerintah, namun kita terus dan masih melakukan sosialisasi,” tegas Zulkifli atau sering dikenal dengan sapaan ‘ Mamak Utom’.

Dijelaskan Utom, awalnya penertiban berjalan lancar. Namun saat melihat petugas mulai membersihkan lapak mereka, kondisi mulai mamanas dan para pedagang mulai terlibat cekcok dan adu mulut dengan petugas.

Kemudian, kata Utom, pedagang pun menghalang-halangi petugas yang sedang menertibkan lapak dengan cara membakar ban bekas di badan jalan, meski berbagai upaya negosiasi sudah dilakukan. (JN-Irul)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *