P.Sidimpuan– Bunga (16) seorang gadis penyandang Tuna Grahita menjadi korban kejahatan oleh tetangganya yakni pria pelaku bejat yang sudah beristri.
Gadis Tuna Grahita yang menjadi korban cabul ini, masih duduk di bangku kelas lX SMP SLB di Kota Padangsidimpuan yang kini masih dalam penyelidikan oleh pihak kepolisian.
Bunga yang memiliki keterbelakangan intelektual dan juga tak mampu bicara seharusnya mendapatkan perhatian dan kasih sayang dan dukungan penuh kepadanya.
Namun, tidak sesuai yang diharapakan oleh dirinya dan keluarganya yang memperoleh nasib naas menimpah mereka atas pemerkosaan oleh pelaku bejat pria beristri yang merupakan tetangga korban
Dari insiden itu, keluarga korban akhirnya mendatangi kantor Lembaga Burangir di Kota Padangsidimpuan, pada Selasa (18/7/2023) lalu untuk meminta mendampingi mereka dalam hal mengawal proses kasus ini ke depan.
Menindaklanjuti hal tersebut, pada Jumat (21/7/2023) siang Pengurus Lembaga Burangir, Juli H Zega, bersama Tim, mendatangi kediaman Bunga untuk melihat kondisi terkini Bunga.
Kepada awak media, Juli menceritakan kronologis terjadinya kasus pemerkosaan tersebut terhadap Bunga.
“Menurut penuturan keluarga, peristiwa itu terjadi pada Jumat (7/7/2023) lalu sekira pukul 03.00 WIB. Saat itu, abang korban (Bunga-red) bangun (dari tidur), berniat membakar anti nyamuk di Kamar korban.
Karena rutinitas abangnya seperti itu tiap malam. Tapi, abangnya merasa aneh, karena melihat kamar adiknya terkunci dari dalam. Dan lampu Kamar dalam keadaan mati, tidak seperti biasanya,” jelas Juli.
Merasa curiga, lanjut Juli, abang korban naik ke atas Kamar adiknya yang tidak berplafon. Dan, betapa kaget abangnya saat melihat ada seorang pria bejat yang mencoba bersembunyi di balik Tirai Jendela kamar adiknya.
Secara spontan, abang korban melompat ke dalam Kamar adiknya dan berteriak membangunkan orang tuanya.
“Akhirnya, abang korban membuka Pintu Kamar. Lalu, ayah dan adiknya yang lain masuk memergoki dan menahan pria asing tersebut.
Ibu korban berteriak memanggil warga setempat. Namun, mereka tak bisa menahan pria asing tersebut. Sehingga ia berhasil melarikan diri, sebelum warga berdatangan,” imbuh Juli.
Setelah keluarga memperhatikan, kata Juli, ternyata pria asing tersebut masuk melalui kamar mandi yang ada di kamar korban. Di mana, sebagian dinding kamar mandi tersebut, hanya tertutup seng.
Tak terima akan hal tersebut, kemudian besok paginya atau pada Sabtu (8/7/2023), ayah korban membuat laporan di Polres Padangsidimpuan.
“Dan saat ini (polisi) sedang dalam (upaya) pengejaran terhadap pelaku,” kata Juli.
Lebih lanjut, Juli menjelaskan, bahwa saat ini, kondisi korban mengalami trauma yang cukup lama. Dan menurut pengakuan orangtuanya, korban beberapa hari terakhir sudah mulai riang kembali.
Menurut Juli, pihaknya hanya bisa berinteraksi sebentar saja dengan korban. Karena, keterbatasan korban dalam berkomunikasi.
“Dia sempat mengajak kami (Burangir) untuk berfoto selfie, sambil tersenyum riang,” tutur Juli.
Juli menjelaskan, pihaknya dalam waktu dekat, akan berkoordinasi dengan Kanit PPA Polres Padangsidimpuan yang juga telah memberi perhatian dan atensi khusus untuk kasus ini.
Meski sebelumnya, ada sedikit kesulitan karena susahnya berkomunikasi guna mendapat keterangan korban, tapi berkat bantuan gurunya akhirnya penyidik berhasil mendapatkan keterangannya.
“Sahabat Burangir, tetap jaga anak-anak kita. Karena kita tidak tahu pelaku kejahatan ini kapan beraksi.
Semoga, kasus ini dapat segera terselesaikan. Sehingga pelaku dapat mendapat hukuman yang setimpal dengan perbuatannya,” tandas Juli menutup. (JN-Irul)