SIDEMPUAN– PT. Agincourt Resources (PT AR) selaku perusahaan pengelola Tambang Emas Martabe memiliki Program pengembangan dan pemberdayaan masyarakat (PPM) baik program jangka pendek maupun panjang.
“Program ini bertujuan meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup masyarakat,” ungkap Manager Community Development PT AR, Rohani Simbolon dalam acara buka bersama dengan Insan Pers di Emerald Ballroom Hotel Mega Permata Kota Padang Sidempuan, Rabu (12/04/23).
Lebih lanjut, Rohani mengatakan, sesuai dengan AMDAL, fokus PPM PTAR ada di 15 desa lingkar tambang sebagai ring 1. Tujuan akhirnya adalah kemandirian masyarakat pasca PT AR sudah tidak beroperasi.
“Semua program kami direncanakan dan dilaksanakan di bawah payung Rencana Induk PPM 2018-2031, yang sudah memenuhi semua peraturan berlaku berdasarkan Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 1824 K/30/MEM/2018 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat. Rencana Induk ini merupakan referensi kami dalam merencanakan dan melaksanakan program,” tuturnya.
Diungkapkan Rohani, bahwa salah satu target PPM PTAR adalah menemukan aktor lokal (local champion) dari sisi ekonomi yang nantinya bisa menjadi multiplier effect di masyarakat.
“Misalnya saja, kami sudah menemukan aktor lokal Bapak Iman Saleh dari Sipenggeng. Ia telah membuka penangkaran benih padi dan tahun ini telah menghimpun 30 ton gabah dari petani sekitar,” pungkasnya.
Aktor lokal ini, kata Rohani, berhasil membuka akses pasar ke BUMN bidang pertanian. Contoh lainnya, di bidang ekonomi kreatif, ibu Santi dari Kelurahan Aek Pining telah menemukan dan mengembangkan batik Tapsel.
“Sesuai ketentuan pemerintah, program PPM fokus pada 5 pilar, yakni kesehatan, pendidikan, pengembangan usaha lokal, infrastruktur publik, dan hubungan masyarakat,” imbuhnya.
Dijelaskan Rohani, bahwa pada tahun 2022, PT AR telah melakukan 72 kegiatan CSR dengan total penerima manfaat sebanyak 30.565 orang. Jumlah penerima manfaat pada tahun 2022 meningkat 47% dibandingkan dengan jumlah penerima manfaat pada tahun 2021 yang sebanyak 20.826 orang.
Program kesehatan berfokus pada peningkatan kualitas pelayanan fasilitas kesehatan; pilot project untuk pemukiman berkelanjutan yang mencakup program ENTAS TB dan revitalisasi posyandu; peningkatan kualitas kesehatan untuk lansia, remaja, ibu hamil, anak-anak, dan masyarakat
Pada tahun 2022 Kecamatan Batangtoru dan Muara Batangtoru menjadi 2 kecamatan pertama di Tapanuli Selatan yang mendeklarasi STOP BABS. Secara umum; Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) dengan fokus pada Stop BABS dan fasilitas pendukungnya; dan kegiatan promosi kesehatan secara umum dengan mitra program dan pelaksanaan operasi katarak.
“Salah satu program kesehatan kami yakni program dokter spesialis. Kami bekerja sama dengan RSUD Tapanuli Selatan, Dinas Kesehatan Tapanuli Selatan, dan Puskesmas Batangtoru menyediakan layanan dokter spesialis anak, kandungan, dan penyakit dalam,” jelasnya.
Selama 2022, kata Rohani, program ini telah melayani 3.904 orang. Maret lalu kami mendatangkan tiga dokter spesialis ke Desa Biru, Kecamatan Aek Bilah, dan berhasil 173 warga, mencakup ibu hamil, bayi, balita, lansia, dan warga usia produktif.
Kemudian Program pendidikan pada 2022 kami targetkan pada Beasiswa Martabe Prestasi, program edukasi seni budaya di Sopo Daganak serta peningkatan operasional fasilitasnya dan pengelolaan Taman Baca Anak di 14 desa lingkar tambang, program pengembangan sekolah kejuruan di Batangtoru dan Muara Batangtoru.
Dan program Adiwiyata untuk meningkatkan kompetensi kepala sekolah, guru, tenaga administrasi, dan siswa terkait Pendidikan Lingkungan Hidup dan mendukung Gerakan Peduli dan Berbudaya Lingkungan Hidup di Sekolah; perbaikan fasilitas pendidikan dan pelaksanaan Pentas Seni Anak.
“Beasiswa Martabe Prestasi sejak 2022 kami perluas cakupannya, yang tadinya di Batangtoru dan Muara Batangtoru kami perluas ke wilayah Tapanuli Selatan khusus untuk perguruan tinggi negeri unggulan, di bidang pengembangan usaha lokal, tujuan kami adalah memberdayakan ekonomi lokal melalui diversifikasi pendapatan,” terangnya.
Program-program di bidang ini antara lain intensifikasi pertanian padi organik di Aek Pahu dengan varietas terbaru Siporang, intensifikasi budidaya akar rimpang di Desa Bandar Hapinis dan Desa Sumuran, dan penguatan kapasitas Balai Penyuluh Pertanian (BPP) dan Petugas Penyuluh Pertanian (PPL).
Di bidang infrastruktur publik, PT AR fokus pada ketersediaan air bersih dan sanitasi, fasilitas umum, rumah ibadah, sarana dan prasarana sekolah dan pertanian/ekonomi produktif.
Pada 2022 PTAR melanjutkan berbagai program seperti pembangunan trotoar paving block pejalan kaki untuk meningkatkan Jalan 2 Desa Napa; pembangunan irigasi di sawah Saba Lombang, Desa Wek 1.
Pembangunan MCK umum di Batuhoring untuk mendukung desa bebas BABS; penyediaan air bersih di RSUD Sipirok, serta renovasi masjid Riyadhul Muttaqin di Desa Sipenggeng dan pembangunan toilet di 14 rumah ibadah di Desa Batu Horing.
“Di bidang hubungan masyarakat, kami mengadakan sejumlah program, antara lain pelestarian budaya lokal gondang topap, pembinaan kelompok remaja di bidang atletik, lubuk larangan di Desa Batu Horing dan Desa Garoga, penyelenggaraan Festival Ramadan, serta berbagai donasi dan sponsorship,” papar Rohani.
Selain itu, kata Rohani, bersama dengan pemerintah desa, kami melaksanakan program kemandirian desa salah satunya program digitalisasi desa dengan mendorong adanya website desa, pembentukan kelompok relawan DESTANA, pelatihan petugas Damkar dan PolPP sebagai bagian dari mitigasi bencana.
Pada tahun 2023, memulai program dengan melakukan dua workshop bersama Pemkab, pemerintah Kecamatan Batangtoru dan Muara Batangtoru, pada kepala desa dan lurah DAV, juga pemangku kepentingan terkait.
“Berbagai masukan, saran, masukan disampaikan untuk program 2023 dan sebagai bagian dari evaluasi program di 2022. Kami melanjutkan program-program yang sudah dituangkan dalam Rencana Induk PPM disertai dengan berbagai inovasi program yang tentu mempertimbangkan berbagai masukan dari pemerintah dan masyarakat,” ungkapnya.
Selain kontribusi dalam program PPM, manfaat lain dari operasional PTAR adalah pemasok dan kontraktor lokal serta lapangan pekerjaan. Saat ini sebanyak 75,72% karyawan kami adalah karyawan lokal termasuk kontraktor, yang berdomisili di Kabupaten Tapanuli Selatan, Kota Padang Sidempuan, Kabupaten Tapanuli Tengah, dan Kota Sibolga. Angka ini melampaui target Amdal 70%.
Tentu semua program ini tidak akan berjalan baik dan membawa manfaat tanpa dukungan masyarakat, pemerintah, mitra program, dan pemangku kepentingan lainnya. PTAR adalah mitra pemerintah dalam membangun Tapanuli Selatan, namun tidak pada posisi menggantikan tugas pemerintah. Sebagai salah satu perusahaan yang beroperasi di Tapanuli Selatan, PTAR turut berkontribusi dalam pembangunan di daerah ini.
Karena itu, lanjut Rohani, apapun program yang dilakukan tentu harus dilaksanakan atas niat dan kerjasama yang baik dari semua pihak, termasuk di antaranya komitmen masyarakat untuk merawat infrastruktur yang sudah diserahterimakan agar dapat dimanfaatkan sebaik-nya oleh masyarakat.
“Saat ini PTAR bekerja sama dengan Unika Atmajaya sedang melakukan studi dampak dan kepuasan masyarakat sebagai evaluasi dari program PPM yang dilaksanakan saat ini. Diharapkan hasil studi ini akan menjadi masukan yag berharga untuk perbaikan program ke depan,” tandas Rohani. (JN-Irul)