TAPSEL – Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) Rumah Tahanan (Rutan) Tahanan Negara Klas IIB Sipirok yang berlokasi di Jalan Simangambat Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel) memerlukan sentuhan bangunan dinding yang kokoh dan penambahan blok hunian.
Karutan Klas llB Sipirok, Muslim Surbakti didampingi Kasubsi Pelayanan Tahanan Sipirok, Boyma Harahap, Selasa (13/12/2022) mengatakan, bahwa bangunan Rutan ini sudah memasuki usia ke 67 tahun, bisa dikategorikan sebagai kondisi bangunan yang sangat rapuh dan mudah dilubangi Narapidana Rutan Sipirok untuk kabur.
Lebih lanjut, Muslim mengatakan, Pembangunan Rutan yang kokoh merupakan hal yang sangat penting dan sangat perlu dilakukan untuk tidak memberi peluang pada Narapidana agar tidak bisa kabur dari tahanan.
Apalagi Rutan ini, kata Muslim, sudah Over Kapasitas yang seharusnya hanya menampung 50 orang, kini sudah menampung melebihi dari kapasitas dengan hunian total sebanyak 156 orang, dengan kamar sejumlah 18 kamar, 1 diantaranya kamar perempuan dengan ukuran luas yang berbeda.
“Total tahanan ada 156 orang dengan kamar hunian sebanyak 18. Untuk kamar kecil ukuran 1,5x 4, saat ini ada 8 orang penghuni napi yang seharusnya kapasitasnya sebanyak 4 orang. Dan untuk kamar besar dengan ukuran 4×5 di huni Napi sebanyak 18 orang yang kapasitas seharusnya 8 orang,” jelasnya.
Sebelumya, kata Muslim, Dirjen pusat pemasyarakatan sudah mengetahui hal ini dan sudah menjadi atensi untuk pembangunan Rutan Sipirok, namun dikarenakan ada bencana gempa di Cianjur yang mengakibatkan bangunan lapas Cianjur roboh, maka diutamakan dulu pembangunan untuk lapas Cianjur.
Dan pastinya Kanwil Kemenkumham Sumut telah mengusulkan dan memprioritaskan pembangunan Rutan Sipirok untuk optimalisasi layanan Pemasyarakatan.
Terhitung satu bulan masa dilantiknya dirinya sebagai Karutan Klas llB Sipirok, ia masih berusaha membenahi bangunan yang rusak dengan bertahap dan menjalin komunikasi yang baik dengan pemkab Tapsel untuk pembangunan rutan sipirok yang mana diketahui penghuni rutan ada 90% dari warga Tapanuli Selatan.
Melihat hal ini, Muslim berharap kepada pemkab Tapsel dan berbagai pihak memohon dukunganya dalam pembangunan blok hunian dan dinding keliling Rutan Sipirok.
“Ada warga binaan bermacam kasus tindak kejahatan disini yang melewati batas minimum. Kami mohon kepada semua berbagai pihak agar yang tidak di inginkan tidak terjadi lagi,” harapnya. (JN-Irul Daulay)