P.Sidimpuan– Usai pencarian selama 2×24 jam, pelaku bernama Hakim (36) tahun pembunuh ayah kandungnya bernama Jaswadi (61) akhirnya diamankan oleh pihak kepolisian.
Penangkapan tersebut terjadi di Desa Barggottopong, Kecamatan Padangsidimpuan Batunadua, Kota Padangsidimpuan pada, Minggu (07/02/24).
“Insyaallah Allah pak,”ketik Kapolres P.Sidimpuan, AKBP Dudung Setyawan melalui pesan What’app dengan membenarkan penangkapan terhadap seorang pelaku pria bernama Hakim pembunuh ayah kandunganya sendiri.
Dengan diamankanya pelaku, diharapkan dapat merasa lebih aman dan percaya pada kinerja aparat kepolisian.
“Setelah hal ini, kami berharap masyarakat hidup rukun dan damai,” ucap AKBP Dudung Setyawan.
Tak lupa Kapolres Padangsidimpuan mengucapkan rasa terimakasih atas informasi dan kerja sama masyarakat dengan pihak kepolisian.
“Saya ucapkan terimakasih kepada masyarakat yang telah memberikan informasi dan bekerja sama dengan kami. Ini salah satu bukti kerja sama antara polisi dan masyarakat sangat penting dalam penegakan hukum.” Sebut AKBP Dudung Setyawan.
Diberitakan sebelumnya, Seorang ayah bernama Jaswadi (61) tahun tewas dibunuh anak kandungnya sendiri bernama Hakim (36) yang diduga mengalami gangguan jiwa.
Korban pemukulan ini tewas di kediamanya di Gang Setia, Lingkungan III, Kelurahan Silandit, Kecamatan Padangsidimpuan Selatan, Kota Padangsidimpuan.
Kronologi Awal Kejadian Pembunuhan
Informasi yang dihimpun, pemukulan terhadap korban bernama Jaswadi berawal Pada hari Jumat tanggal 5 Januari 2024 sekira pukul 19.10 Wib.
Saksi bernama Asrin anak dari Jaswadi mendapat informasi dari adik kandung nya bernama Asmin, bahwasanya abang kandung ketiga saksi telah ribut dan bertengkar dengan korban hingga memukul kepala korban dengan menggunakan kayu bakar yang ada dirumah korban.
Mengetahui hal tersebut, maka ketiga saksi (Asrin, Muliadi, Asmin) segera berupaya mencari pelaku (abang kandung saksi) dan kemudian kejar kejaran disepanjang jalan Desa Aek bayur hingga ke Desa Aek tuhul. Akan tetapi ketiga saksi tidak berhasil mendapatkan Pelaku.
Sementara korban dibawa oleh pihak keluarga dan warga masyarakat ke rumah sakit umum Metta Medika guna mendapatkan pertolongan atas luka pada bagian tubuh korban.
Upaya pertolongan itupun bernasib naas, sebab pada pukul 19.30 Wib saksi mendapat kabar dari keluarga bahwa korban telah meninggal dunia.
Sebelumya dari pengakuan tetangga korban bernama Ali Imran Siregar (56) menyebutkan, korban ditemukan dalam posisi terbaring dan mulut korban mengeluarkan darah.
“Posisinya terbaring, dari mulut bapak itu keluar darah berbuih yang banyak. Pas saya pegang masih bernafas, dan sempat dilarikan ke rumah sakit,” ungkapnya.
Mengetahui Hakim telah memukul ayahnya hingga meninggal dunia. Warga pun berusaha mengejar Hakim, hingga ke arah Desa Aek Tuhul, di Kecamatan Padangsidimpuan Batunadua.
Namun, pemuda kekar itu tidak berhasil ditemukan. Sementara alat bukti berupa kayu bakar yang digunakan memukul korban sudah ditemukan. (JN-Irul)