MEDAN – Wali Kota Medan Bobby Nasution menerima sertifikat penghargaan dari Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) RI Sandiaga Salahuddin Uno. Penghargaan diberikan karena Gelar Melayu Serumpun (Gemes) yang digelar Pemko Medan tiga kali berturut-turut menjadi salah satu event terbaik nasional yang masuk dalam Karisma Event Nasional (KEN).
Diharapkan, capaian ini menjadi motivasi sehingga pelaksanaan event tahunan yang digelar melalui Dinas Pariwisata Kota Medan sebagai ajang silaturahmi etnis Melayu dari berbagai wilayah dan negara dengan budaya lainnya ini semakin lebih baik lagi ke depannya.
Sertifikat penghargaan itu diberikan Sandiaga kepada Bobby Nasution saat pembukaan Gemes ke-7 Tahun 2024 di Istana Maimun Jalan Brigjen Katamso Medan, Rabu (29/5) malam.
Dalam sambutan singkatnya, Bobby Nasution mengatakan, budaya Melayu bukan hanya tentang pakaian, tarian dan musik tradisional. Namun, imbuhnya, tentang bagaimana peradabannya bisa tetap ada, hadir, bertahan dan bermanfaat.
“Untuk itu, kami ingin agar kita sama-sama menjaga Istana Maimun sebagai salah satu pusat peradaban Melayu di Sumut. Kami juga berkomitmen untuk tetap membangkitkannya lewat ragam kegiatan-kegiatan fisik yang ada,” kata Bobby Nasution.
Sementara itu, Menparekraf RI Sandiaga Uno menilai, Gemes mampu memperkuat persaudaraan, sektor pariwisata dan simbol keharmonisan. “Gemes ini jadi bukti bahwa masyarakat Sumatera Utara, termasuk Kota Medan, mampu hidup bergandengan tangan di tengah kekayaan budayanya,” ujar Sandiaga.
Tidak itu saja, bilang Sandiaga, Gemes juga mampu mengikat persaudaraan dengan negara-negara serumpun. Dengan begitu, ungkapnya, potensi bangkitnya pariwisata Sumut, khususnya Kota Medan pun semakin bertambah. Apalagi, bilangnya, event ini digelar dengan berjalannya masa “Visit Year” Indonesia, Malaysia, Thailand Growth Triangle (IMT-GT) 2023-2025.
Dengan semua makna positif dari Gelar Melayu Serumpun, Sandiaga menyebut acara itu pun kembali masuk sebagai salah satu dari 110 event terbaik nasional yang masuk dalam KEN 2024.
“Alhamdulillah, Gelar Melayu Serumpun sudah masuk KEN untuk ketiga kalinya. Untuk itu, kami menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Provinsi Sumut, Pemerintah Kota Medan dan Kesultanan Deli atas kolaborasi yang terus menghadirkan kebudayaan Melayu, bukan hanya di Sumut tapi di nusantara,” pungkasnya.
Suasana kemeriahan mewarnai malam pembukaan Gemes. Selain seribuan warga, Pj Gubernur Sumut Hassanudin, Sultan Deli XIV Sultan Mahmud Lamantjiji Perkasa Alamsyah, para delegasi, sejumlah kepala daerah di Sumut, Konsulat Jenderal (Konjen) di Medan, unsur Forkopimda Kota Medan, tokoh adat, Pj Sekda Kota Medan Topan Ginting, pimpinan perangkat daerah, camat serta lurah se-Kota Medan juga hadir dalam pembukaan Gemes tersebut.
Pembukaan event kebudayaan yang menampilkan berbagai atraksi seni kearifan lokal sebagai sarana promosi pariwisata Kota Medan ini, ditandai dengan tabuhan rebana oleh Bobby Nasution bersama Menparekraf RI Sandiaga Salahuddin Uno, Pj Gubernur Sumut Hassanudin dan Sultan Deli XIV Sultan Mahmud Lamantjiji Perkasa Alamsyah.
Adapun Gemes merupakan event tahunan yang digelar Pemko Medan melalui Dinas Pariwisata Kota Medan sebagai ajang silaturahmi etnis Melayu dari berbagai wilayah dan negara dengan budaya lainnya. Kegiatan dengan atraksi seni kearifan lokal ini digelar sebagai sarana promosi pariwisata Kota Medan.
Selain melibatkan hampir seluruh kabupaten/kota se-Sumatera Utara serta beberapa provinsi di Indonesia, sejumlah negara seperti Malaysia, Singapura, Thailand dan India juga ikut memeriahkan Gemes yang mengusung tema “Takkan Melayu Hilang di Bumi” tersebut.(jns)