P.SIDIMPUAN: Walau dibalik jeruji besi, Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Klas IIB Padangsidimpuan (Psp) satuan kerja Kemenkumham tetap memberikan kesempatan dalam mengenyam Pendidikan Paket A,B,C dan mendapatakan izajah setara SD, SMP dan SMA yang sebelumnya tak bisa mereka dapatkan dari luar.
Kepala Lapas kelas IIB Indra Kesuma, A.Md, IP, SH, MH, melalui kasubsi registrasi dan bimbingan kemasyarakatan Muslihul Hayat Harahap bersama Kasubsi pelaporan dan tata tertib, Fransisco Pandia,SH mengatakan, Kini kita menyediakan Program Pendidikan Kesetaraan paket A,B dan C yang didukung Dinas Pendidikan pemko Padangsidimpuan diresmikan secara langsung oleh wakil wali kota Padangsidimpuan, ujarnya pada awak media, kamis (02/12/2021)
“Program ini atas inisiatif pak Kalapas pak, saya hanya membuat paket dengan menawarkan dua opsi. Yang pertama Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) atas nama yayasan, hanya saja harus di notariskan, pastinya prosesnya lama. Jadi kita berkordinasi dengan dinas pendidikan, lalu diarahkan ke SKB (Sanggar Kegiatan Belajar)”, terang Muslihul
Jadi kalau di SKB, kata Muslihul, kita tidak perlu lagi mengurus kertas atau tenaga pengajar, mereka yang menyiapkan. hanya saja kita menyiapkan data berapa tammatan SD,SMP,SMA, ucapnya.
Untuk Warga Binaan Permasyarakatan (WBP) yang mendaftar program pendidikan ini, kita fasilitasi untuk komunikasi dengan keluarganya agar melengkapi administrasi yang kita butuhkan untuk di ajukan ke SKB, dan program ini tidak dibatasi untuk mendaftar selagi memenuhi persyaratan, terangnya.
Lebih lanjut Muslihul mengatakan, Saat ini data WBP yang tidak tammat SMA sebanyak 250 orang, SMP sebanyak 225 orang dan SD sekitar 27 orang. Untuk yang di usulkan ke SKB (Sanggar Kegiatan Belajar), Paket A sebanyak 14 orang, paket B 46 orang, dan paket C 67 orang.
” Kalau syarat Paket A, hanya melengkapi KTP, Kartu Keluarga saja, sementara paket B dan C harus melengkapi KTP, Kartu Keluarga, SKHU dan Izajah terakhirnya. Seandainya hukumnya pendek, dia bisa melanjutkan pendidikannya diluar setelah dia keluar dari sini,”paparnya.
Program ini kata Kalapas, sampai tidak ada lagi yang tidak tammat SD,SMP,SMA, dan program ini terus berkisanambungan. Kalapas juga berencana membuat perguruan tinggi didalam lapas dimana WBP bisa kuliah didalam lapas, ungkap Muslihul.
Kata, Muslihul, Selaku putra daerah Kalapas berharap, apa saja yang bisa dibuat untuk kemajuan lapas ini dan berguna untuk WBP, akan pasti mendukung untuk melakukan program itu.
Ini memang kewajiban kita, lanjut Muslihul, sebagai petugas kemasyarakatan kita ada namanya pembinaan kepribadian salah satunya pendidikan. walaupun mereka dicabut hak kebebasannya tapi bukan berarti mencabut haknya untuk belajar, maupun mendapatkan akses informasi dengan keluarga tidak pernah kita batasi, jelasnya.
Karena kita kurang mengetahui masalah pendidikan, makanya dalam program ini kita juga mengajak duduk bersama dengan Dinas Pendidikan. Kita bersyukur respon mereka sangat baik dan mendukung program ini dan untuk berjalanya program ini akan masukan di awal semester dua kira-kira diawal januari setelah libur, terang Muslihul.
Salah satu WBP lapas Klas llB bernama Anwar yang ikut pendidikan kesetaraan Paket B, bersyukur sekali dengan adanya program pendidikan kesetaraan ini.
“Alhamdulillah saya senang sekali bisa ikut program ini, mudah-mudah dengan program ini saya mendapatkan ijazah agar nantinya saya bisa pergunakan untuk mendapatkan pekerjaan, harapnya.
Hal senada diungkapkan oleh herman (21) yang masih belum bisa membaca dan kini ia ikut pendidikan kesetaraan Paket B. “Saya ikut program ini agar bisa membaca, menulis dan juga memudahkan saya mendapatkan pekerjaan, tuturnya. (Irul Daulay).