Truck Curi BBM Bersubsidi Bikin Macet, Mandor SPBU Sibolga Banyak Mengelak

SIBOLGA| Jelajahnews.id – Viralnya pemberitaan truck-truck mengisi bio Solar bersubsidi dengan mensiasati barcode, Mandor SPBU 14 225 314 di jalan SM Raja Sibolga melontarkan berbagai alasan (Mengelak) ke awak media, Kamis (01/08/24).

Mandor SPBU Sibolga, Hutagalung beralasan, dirinya memiliki kendala terhadap oknum pengendara penyalahgunaan minyak bersubsidi untuk membuktikan apakah BBM tersebut disalahgunakan.

Ia juga menyebutkan, sebelumnya dirinya pernah menekankan kepada anggotanya agar tidak memberikan bahan bakar minyak (BBM) ke oknum pengendara penyalahgunaan minyak bersubsidi.

“Kami sudah menerapkan ke anggota, bahkan sering ribut dilapangan masalah ini. Dan kami kurang alat bukti bahwa dia penyalahguna, kalau dia sesuai dengan nomor sama plat,” ujar Hutagalung diruang kerjanya.

Jadi, bagaimana cara pihaknya menangani masalah ini, sementara dia punya hak. Kalau sesuai dengan nobel QR sama platnya tentang pengisian standar untuk membuktikan pelaku-pelaku itu bahwa mereka mafia. Tapi, bagaimana caranya untuk membuktikan itu.

Hutagalung terus membela diri, bahwa pihaknya sudah memasang spanduk bertuliskan “Maaf kami tidak melayani apabila anda terdapat sebagai pengepul dalam bentuk jumlah liter berapapun”. Penegasan itu di Acc kan Bis bersama Pertamina.

Jalan Macet, Mandor SPBU Jln SM Raja Tak Berkordinasi dengan Pihak Terkait

Terkait antrian panjang membuat macet disebabkan oleh truck-truck yang diduga pengepul minyak BBM Bio Solar bersubsidi, Mador SPBU tersebut tidak berkordinasi dengan pihak terkait, baik Dishub atau Satlantas.

Sebab, katanya, bila mana jalan SM Raja Kota Sibolga macet, pihak terkait seperti Dishub dan Satlantas akan datang sendiri mengamankan jalur lalu lintas yang macet panjang.

Disebutkannya, kenapa ada bentuk himbauan kepada Polres Sibolga. Sebab, masyarakat ataupun pengendara yang melintas di sekitar SPBU Kota P.Sidimpuan merasa kecewa. Dan tampak terlihat parkiran mobil truck kadang parkiranya tidak sesuai atau tidak sejajar yang menimbulkan kemacetan.

Jadi dalam hal itu masyarakat pertanyakan apakah pihak SPBU tidak pernah menyurati pihak Satlantas Polres Sibolga dikarenakan jalur tersebut jalan lintas utama.

Hutagalung memberi tantangan, bila mana ada orang yang menunjukkan oknum pengendara penyalahgunaan BBM bersubsidi, dirinya pastikan oknum tersebut tidak akan lagi mendapatkan BBM dari pihaknya.

Namun, untuk membuktikan pengendara penyalahgunaan BBM itu, tidak ada satupun kejahatan yang tidak dapat diungkap. Terlihat tanda-tanda gambaran seperti mobil proyek pengangkut pasir pasti terlihat kotoran proyeknya bila alasan untuk pengangkut pasir.

Hutagalung mengungkapkan, pihaknya tidak berpikir kemana-mana. Pihaknya hanya melihat barcode dan melihat paltnya apakah sesuai dan periksa apa ada siluman atau tidak dan minta sesuai jumlahnya.

“Yang penting tertempel nomor platnya sesuai dengan fisik, nggak sampai kami memeriksa STNK, Buku Hitam,” ungkapnya.

Ketika dipertanyakan apakah pernah berkordinasi dengan pihak kepolisian bila ada kemacetan akibat antrian BBM di wilayah SPBU jalan SM Raja Sibolga, Hutagalung menjawab, “iya, tidak sampai pikiranku kesana”. tandasnya. (JN-Abu)