MEDAN – Perkembangan kasus Covid-19 di Provinsi Sumatera Utara (Sumut) dalam dua pekan terakhir terus membaik. Terlihat dari menurunnya jumlah kasus konfirmasi positif, berkurangnya kasus aktif dan meningkatnya jumlah kesembuhan.
Hal tersebut disampaikan Wakil Gubernur (Wagub) Sumatera Utara (Sumut) Musa Rajekshah saat mengikuti secara virtual Rapat Koordinasi (Rakor) Monitoring dan Evaluasi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4 di Luar Jawa Bali yang dipimpin Menteri Koordinator (Menko) Perekonomian Republik Indonesia Airlangga Hartarto, Minggu (5/9), di Rumah Dinas Wagub Sumut, Jalan Teuku Daud, Medan.
Rapat juga diikuti Menteri Dalam Negeri, Menteri Keuangan, Menteri Kesehatan, Menteri Perhubungan, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Jaksa Agung, Panglima TNI, Kapolri, Kepala BNPB, Gubernur/Wakil Gubernur di Luar Jawa Bali, Bupati/Wakil Bupati dan Walikota/Wakil Walikota di Luar Jawa Bali.
Dalam Rakor tersebut, Musa Rajekshah yang akrab disapa Ijeck melaporkan, situasi PPKM di Sumut. Perkembangan kasus Covid-19 dalam dua pekan terakhir, mulai 21 Agustus – 4 September, mengalami perbaikan.
“Dapat kami laporkan, situasi Covid-19 di Sumatera Utara mengalami penurunan selama dua minggu terakhir,” jelas Ijeck.
Dirinya menjelaskan, pertambahan jumlah kasus positif dua pekan terakhir lebih kecil 6.867 kasus (-39,0%) dibanding pertambahan jumlah kasus positif dua pekan sebelumnya (dari 17.623 kasus/dua pekan menjadi 10.756 kasus/dua pekan)
Lanjut Ijeck, kasus aktif berkurang 29,7% atau 8.129 kasus (berkurang dari 27.410 menjadi 19.281 kasus) dan kasus sembuh bertambah 18.537 kasus. Tingkat kesembuhan meningkat 11,5% (dari 66,5% menjadi 78,0%). Untuk tingkat kematian (CFR) masih meningkat 0,1% (dari 2,37% menjadi 2,47%), dengan jumlah kematian sebanyak 348 kasus.
Dalam dua pekan terakhir, spesimen yang diperiksa (PCR dan antigen) bertambah menjadi 143.876 spesimen, meningkat 13,9% dari dua pekan sebelumnya. Positivity Rate Sumut tercatat 8,39%, menurun 0,13% dari dua pekan sebelumnya (8,51% menjadi 8,39%).
Tingkat keterisian tempat tidur (BOR) Covid-19 turun 24% (dari 54% menjadi 30%), BOR Isolasi turun 25% (dari 54% menjadi 29%), BOR Intensif turun 19% (dari 57% menjadi 38%). Vaksin dosis 1 meningkat 3,4% (bertambah 382.493 suntikan ), Vaksin dosis 2 meningkat 1,7% (bertambah 192.926 suntikan), dan Vaksin dosis 3 Nakes meningkat 25,2% (bertambah 17.933 suntikan).
Dijelaskan juga, dalam penanganan Covid-19 di Sumut berfokus dalam beberapa hal di antaranya, pengendalian mobilitas penduduk, meningkatkan 3T (testing, treament, tracing), memaksimalkan isolasi terpadu, dan mengoptimalkan vaksinasi.
Menko Perekonomian RI Airlangga Hartarto yang juga Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PC-PEN) menjelaskan, secara umum situasi pandemi di Luar Jawa-Bali menunjukan terjadinya perbaikan. “Level Asesmen Situasi Pandemi di Luar Jawa-Bali, dari minggu ke minggu menunjukan hal positif, terjadi penurunan Level PPKM di berbagai provinsi di Luar Jawa Bali,” ujar Airlangga.
Pada tinggkat provinsi, dijelaskannya, sejak 13 Agustus, terjadi penurunan yakni 11 provinsi yang berstatus PPKM Level 4 (data 13 Agustus) menjadi dua provinsi berstatus Level 4 ( data per 3 September). Pada tingkat kabupaten/kota, terjadi penurunan dari 132 kabupaten/kota berstatus PPKM Level 4, turun menjadi 48 kabupaten/kota berstatus PPKM Level 4. Dari 34 kabupaten/kota yang menerapkan PPKM Level 4 di Luar Jawa Bali terjadi perbaikan level asesmen. Sebanyak 19 kabupaten/kota mengalami penurunan dari Level 4 menjadi Level 3 dan 2. Dan 15 kabupaten/kota lainnya masih dalam Level 4 namun indikator penanganan Covid-19 menunjukan perbaikan.
Untuk itu, Airlangga meminta, seluruh kepala daerah beserta unsur Forkompimda agar terus bekerja sama dalam menurunkan penurunan jumlah kasus dan menekan laju Covid-19.(FP)