TAPSEL– Bupati Tapanuli Selatan (Tapsel), H. Dolly Pasaribu, SPt, MM menjadi Inspektur Upacara (Irup) pada peringatan Hari Santri Nasional (HSN) 2021 di Halaman Pondok Pesantren (Ponpes) Mangaraja Panusunan Achir Hasibuan (MPAH), Desa Pargarutan Jae, Kecamatan Angkola Timur, Kabupaten Tapsel, Jumat (22/10).
Bupati Dolly Pasaribu, SPt, MM dalam sambutannya menyampaikan bahwa, Hari Santri Nasional 2021 mengambil tema “Santri Siaga Jiwa Raga”. Tema ini sebagai bentuk pernyataan sikap santri Indonesia agar senantiasa siap menyerahkan jiwa dan raga dalam membela tanah air, mempertahankan persatuan Indonesia, serta mewujudkan perdamaian dunia.
Selama ini, kata Bupati, peran santri dalam mempertahankan kemerdekaan dan mewujudkan pembangunan sangat besar. Semangat jihad yang dimiliki para santri itu telah dirasakan bersama. Perjuangan yang besar itu juga, layak kiranya dalam setiap tanggal 22 Oktober di jadikan sebagai Hari Santri Nasional.
“Ini sebuah penghargaan khusus bagi para santri terutama kepada para Kyiai yang telah semangat dalam berjihad untuk membawa Bangsa Indonesia ini di tengah tengah kemerdekaan,” terangnya.
Tak lupa Bupati juga menyampaikan tentang di sahkannya UU No.18/2019 tentang Pesantren. Bahwa pesantren tidak hanya mengembangkan fungsi pendidikan, akan tetapi juga berperan dalam dakwah dan pemberdayaan masyarakat.
Bahkan, secara eklusif, Bupati menyebut, pemerintah di 2021 ini juga telah menerbitkan Peraturan Presiden (Perpres) No.82/2021 tentang pendanaan penyelenggaraan pesantren.
“Perpres itu memuat tentang dana abadi pesantren yang dialokasikan dalam upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia pendidikan pesantren,” tambahnya.
Disamping itu, Bupati meminta para santri di wilayahnya untuk tetap disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan dengan mematuhi 5M+1D yakni, memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, mengurangi mobilitas, dan doa. Kemudian Bupati juga menyampaikan apresiasi ke pesantren-pesantren yang berhasil mencegah dan mengatasi dampak pandemi Covid-19.
“Hal ini menjadi bukti nyata bahwa pesantren juga memiliki kemampuan untuk menghadapi pandemi Covid-19 di tengah berbagai keterbatasan fasilitas yang dimiliki,” katanya.
Selain itu, Bupati mengemukakan bahwa pada masa pandemi seperti sekarang ini, kesiagaan jiwa dan raga sebagaimana tema peringatan Hari Santri Nasional 2021, hendaknya diterapkan juga oleh masyarakat umum demi kepentingan bangsa lndonesia, terutama untuk bersama-sama bangkit dari dampak pandemi Covid-19.
Tak lupa Dolly menyampaikan bahwa kado Tapsel dalam dukungannya terhadap pondok pesantren, dirinya menyatakan akan memberikan tali asih pada sejumlah guru yang nantinya akan ditampung pada APBD 2022 di alokasi dana desa (ADD). Adapun Ponpes yang ditampung insentif gurunya antara lain, Ponpes As Syakirin dan Ponpes Jabal Lubuk Raya di Kecamatan Angkola Timur.
“Kemudian, Ponpes Hizbul Bahri Kecamatan Angkola Sangkunur dan Ponpes Roudatul Khoiriyah di Kecamatan Sayurmatinggi.
Sedangkan jumlah guru yang akan ditampung insentifnya kurang lebih sebanyak 63 orang dengan besaran Rp300 ribu per bulan per orang,” tandas Bupati. (Irul Daulay)