KARO – Pematang Siantar Harus jadi Pusat Perdagangan dan Jasa di Zona Dataran Tinggi Sumut Sebagai satu-satunya kota di Zona Dataran Tinggi Sumatera Utara (Sumut), Kota Pematangsiantar sudah seharusnya menjadi pusat perdagangan dan jasa bagi delapan kabupaten lainnya. Apalagi di Kota Pematang Siantar telah tersedia berbagai fasilitas dan infrastruktur, khususnya dalam upaya pengembangan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Super Prioritas Danau Toba.
Hal itu disampaikan Wali Kota Pematang Siantar dr Susanti Dewayani SpA, dalam sambutannya di acara pembukaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Rencana Pembangunan Daerah (RPJMD) Tahun 2024 Provinsi Sumut Zona Dataran Tinggi.
Sementara itu, Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi berharap Pra Musrenbang RKPD 2024 Sumut Zona Dataran Tinggi dapat mendiskusikan rencana pembangunan skala prioritas dengan anggaran yang tersedia. Zona Dataran Tinggi meliputi Pematangsiantar, Toba, Samosir, Tapanuli Utara, Humbahas, Karo, Dairi, dan Pakpak Bharat
“Pra Musrenbang ini adalah penentu dalam rencana pembangunan ke depan. Dengan uang yang ada, skala prioritas harus dikedepankan, agar pembangunan ini dapat berjalan dengan baik,” ujar Edy Rahmayadi saat memberikan pengarahan Pra Musrenbang RKPD 2024 Sumut Zona Dataran Tinggi di Ballroom Hotel Horison Pematangsiantar, Jalan Rakutta Sembiring Siantar Martoba, Pematangsiantar, Jumat (17/3).
Untuk Zona Dataran Tinggi, menurut Edy Rahmayadi, seharusnya target PAD yang dapat diperoleh adalah sebesar Rp150 triliun dengan potensi wilayah yang sangat mendukung. “Paling tidak Zona Dataran Tinggi ini dapat menyumbang 6% namun saat ini target 3% juga tidak dapat kita penuhi,” katanya.
Edy Rahmayadi memaparkan, prioritas pembangunan ke depan yang dilakukan Pemerintah Provinsi berfokus pada pembangunan infrastruktur, kesehatan, pendidikan dan juga pertanian.
Untuk infrastruktur, Pemprov Sumut akan melanjutkan pembangunan Jalan dengan target 70% dari sepanjang 3.055 km jalan keseluruhan di Sumut. Sebelumnya Pemprov Sumut telah menyelesaikan 60% dari anggaran sebesar Rp2,7 triliun.
“Selain infrastruktur, Edy Rahmayadi juga mengingatkan pada Bupati dan Walikota se Sumatera Utara untuk memprioritaskan pembangunan kesehatan masyarakat. Di antaranya pengentasan stunting, bibir sumbing, dan lainnya untuk membantu masyarakat yang tidak mampu. Fasilitas dan bantu rakyat kita,” pungkas gubsu.
Dalam kegiatan tersebut turut hadir Bupati Karo, Cory Sriwaty Sebayang bersama 7 kepala daerah zona dataran tinggi, Forkopimdasu, Forkopimda dan para OPD.(Jai)