PEMATANGSIANTAR -Wali Kota Pematang Siantar dr Susanti Dewayani SpA menyerahkan piagam penghargaan kepada 117 pendonor darah sukarela PMI Kota Pematang Siantar. Piagam penghargaan diberikan bersamaan dengan peringatan Dirgahayu ke-78 Palang Merah Indonesia (PMI) yang digelar PMI Kota Pematang Siantar di Balai Rahmat Shah Taman Hewan, Jalan MH Sitorus Kelurahan Teladan Kecamatan Siantar Barat, Sumut, Jumat (22/09/2023) siang.
Piagam yang ditandatangani langsung Susanti yang juga sebagai Pelindung PMI Kota Pematang Sianțar diserahkan kepada para pendonor sukarela dengan berbagai kategori. Kategori tersebut yaitu donor darah 10 kali 67 orang, donor darah 25 kali sebanyak 38 orang, donor darah 50 kali ada 3 orang, donor darah 75 kali sebanyak 7 orang, dan donor arah 100 kali ada 2 orang.
Susanti mengaku terharu melihat para pendonor darah sukarela menerima piagam penghargaan dan pin. Apalagi ia tahu, tidak semua bisa jadi pendonor darah. Sebab pendonor darah harus benar-benar memiliki tubuh yang sehat.
“Saya juga lihat ada beberapa jajaran Pemko Pematang Siantar yang turut menerima piagam penghargaan. Tentu saja ini membuat bangga,” sebut Susanti, seraya menambahkan di antara penerima piagam penghargaan banyak yang usianya tidak lagi muda, namun tetap sehat dan gagah.
“Artinya, dengan menjadi pendonor darah, tubuh tetap sehat. Sebab darah kita setiap 3 atau 4 bulan akan berganti. Jika mendonorkan darah, maka akan digantikan dengan darah baru. Tentunya dengan tetap mengonsumsi makanan bergizi dan hidup sehat,” tambahnya.
Menurut Susanti, di luar negeri, menjadi pendonor darah telah menjadi tren gaya hidup. Mengingat kebutuhan darah di Kota Pematang Siantar sangat besar, maka Susanti mengajak untuk mengkampanyekan sebagai pendonor darah.
“Minimal berusia 17 tahun dan berbadan sehat. Mendonorkan darah harus menjadi gaya hidup,” ajaknya.
Tak lupa, Susanti mengucapkan Dirgahayu PMI ke-78 (17 September 1945-17 September 2023). Susanti juga mengucapkan terima kasih serta menyampaikan apresiasi kepada para relawan dan unsur PMI atas dedikasi dan pengabdian selama ini. Termasuk kepada pendonor darah sukarela.
“Luar biasa yang telah 100 kali menjadi donor darah. Semoga bapak tetap sehat,” katanya.
Pemerintah Kota (Pemko) Pematang Siantar, lanjutnya, berkomitmen mewujudkan masyarakat Kota Pematang Siantar yang sehat, sesuai visi Pematang Siantar Sehat, Sejahtera, dan Berkualitas.
Ketua Panitia peringatan Dirgahayu PMI ke-78 PMI Kota Pematang Siantar, dr Abadi Sinaga mengucapkan terima kasih kepada dr Susanti yang telah banyak memberikan dukungan sehingga acara tersebut terlaksana. Khususnya atas pemberian penghargaan dari Pemko Siantar kepada pendonor darah sukarela.
“Piagam penghargaan dari ibu wali kota, dan ditandatangani langsung oleh ibu wali kota,” katanya.
Acara dilanjutkan dengan menyaksikan video peringatan pesan-pesan Ketua PMI Pusat Jusuf Kalla.
Sementara itu, Ketua PMI Kota Pematang Siantar dr Rajin Saragih SpB dalam sambutannya juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah memberikan dukungan kepada PMI.
“Terima kasih kepada Ibu Wali Kota yang telah memberikan piagam penghargaan kepada pendonor atas nama Pemko Pematang Siantar. Ini jarang sekali ada perhatian seperti ini dari pemerintah daerah,” tukasnya.
Sedangkan Ketua PMI Provinsi Sumatera Utara (Sumut) diwakili Sekretaris Dra Edi Siswanto menyampaikan, Ketua PMI Sumut Rahmat Shah telah bertolak ke Kuala Lumpur, Malaysia, Jumat pagi, dan kemudian melanjutkan perjalanan ke Kamboja. Di Kamboja, katanya, Rahmat Shah akan menerima penghargaan.
“Penghargaan ini hanya diberikan kepada 25 orang dari seluruh dunia,” ujarnya.
Edi juga mengatakan, tidak semua kepala daerah berkenan menghadiri acara PMI. Sehingga ia memberikan apresiasi kepada Wali Kota yang telah hadir.
“Tadi saya sempat berbincang dengan panitia, katanya ibu wali kota akan hadir. Ini luar biasa. Kami mengucapkan terima kasih atas dukungan Pemko Pematang Siantar kepada PMI,” kata Edi.
Sambungnya Edi kembali, berbanggalah yang menjadi pendonor darah. Sebab tidak semua orang bisa mendonorkan darahnya, mengingat sebelum mendonorkan darah harus diperiksa dulu kondisi kesehatannya.
“Bagi pendonor darah 100 kali, akan bisa bertemu presiden di Istana Negara, dan mendapatkan cincin emas. Dari Sumut, setiap tahunnya, paling banyak 10 orang. Kalau dari Jawa Timur, bisa sampai 300 orang,” terang Edi, seraya mengajak untuk mendonorkan darah.
Edi juga mengingatkan agar para pengurus dan insan PMI tidak terlibat politik praktis. Jika berniat berpolitik, bisa mengajukan surat izin cuti.
“Ini sudah dilakukan Pak Rahmat Shah saat menjadi tim sukses dalam Pilkada beberapa tahun lalu,” tukasnya di acara dengan tema “Menolong Sepenuh Hati” itu (kb/rp)