TAPSEL– Tim Verifikasi Integrated Sustainability Indonesia Movement (I-SIM) for Regencies PT Surveyor Indonesia (PTSI) 2023 mengunjungi Tapanuli Selatan melihat langsung keberadaan perkampungan kawasan Hatabosi.
Adapun kawasan Hatabosi yang terdiri beberapa desa, yakni Desa Haunatas, Tanjung Rompa, Bonan Dolok, dan Dusun Siranap di Desa Aek Sabaon, Kecamatan Marancar, Kamis (12/10/2023).
Di perkampungan Hatabosi ini masyarakatnya masih melestarikan kearifan lokal dalam menjaga lingkungan. Tim verifikasi ini memaparkan program yang mereka lakukan dan mewawancarai sejumlah sumber yang kompeten untuk mengumpulkan data, yang digelar di Aula Serasi Kantor Bupati Tapanuli Selatan.
Menurut Ketua Verifikator I-SIM for Regencies PT Surveyor Indonesia, Dr (Cand) Muhrina Anggun Sari Hasibuan DHut MSi, tim verifikasi mendapat informasi dari Forum Komunikasi Sawit Berkelanjutan (FoKSBI) Tapsel bahwa mereka melakukan pengolahan lahan gambut tetap basah di tengah kebun sawit yang ada. Ini menjadi solusi untuk mengatasi ketersedian air di daerah dan itu sangat berpengaruh pada sektor pertanian lainnya.
“Sawit berkelanjutan bisa berdampingan dengan baik di daerah ini, ”kata Muhrina Anggun Sari Hasibuan.
Muhrina melakukan verifikasi dan validasi di Tapanuli Selatan didampingi Tim PTSI Doli Syawaluddin Siregar, Finny Angkie Winoto, Nabila Martagati Sofwan. Dijelaskannya Program I-SIM for Regency PTSI diikuti 103 kabupaten dengan sasar target Sustainable Development Goals (SDGs) 2030.
I-SIM ini merupakan program inisiatif berskema rating dan awarding untuk meningkatkan integrasi dan kolaborasi multi-stakeholders ekosistem SDGs Indonesia di tingkat kabupaten. Surveyor Indonesia berkolaborasi dengan Kementerian Bappenas dan Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI) dan Komite Pemantauan Pelaksanaan Otonomi Daerah (KPPOD).
Program itu selaras dengan Perpres 111 Tahun 2022, tentang Pelaksanaan Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) Pasal 3. Dalam pasal tersebut diamanatkan bahwa sasaran TPB nasional tahun 2024 digunakan sebagai pedoman bagi Pemerintah Daerah dalam penyusunan, pelaksanaan, pemantauan, dan evaluasi RAD TPB bersama dengan kementerian terkait.
“Verifikasi dan validasi langsung dapat menjadi wadah bagi kabupaten dalam upaya mengungkapkan data pencapaian SDGs (Disclosure), dampak (Impact) dan komitmen kepemimpinan dalam akselerasi pencapaian SDGs yang merupakan aspek penting dalam penilaian akhir yang dilakukan oleh Panelis Juri I-SIM For Regencies,” katanya.
Muhrina menambahkan bahwa penilaian rampung maka penganugerahan bertajuk SDG Annual Conference 2023 dijadwalkan pada November 2023. Hasil I-SIM Report dapat menjadi acuan dan rekomendasi dalam penyusunan rencana strategis daerah (RAD).
Dalam pelaksanaannya, program ini juga menjadi wadah saling belajar dan berbagi pengalaman antar kabupaten mengenai upaya pencapaian program SDGs pada 2030.
Raih I-SIM Award 2023
Bupati Tapanuli Selatan (Tapsel) Dolly Pasaribu optimis dengan kearifan lokal yahg dilestarikan masyarakat Hatabosi dan program sawit berkelanjutan yang dilakukan, Tapsel dapat meraih I-SIM Award 2023.
Dijelaskan bahwa program sawit berkelanjutan melalui Forum Komunikasi Sawit Berkelanjutan (FoKSBI) Tapsel berhasil membina 597 petani sawit mandiri memperoleh sertifikasi RSPO, yang berkontribusi pada pengelolaan 859,51 ha lahan sawit secara berkelanjutan. Dan diikuti dengan penambahan pendapatan hingga Rp 1,4 miliar.
Sementara Kepala Bappeda Tapsel CH Rizal dalam eksposenya mengatakan keberhasilan kearifan lokal masyarakat Hatabosi dan program sawit berkelanjutan tidak lepas konsep multi pihak atau kolaborasi pentahelix. Kegiatan ini melibatkan pemerintah, akademisi, badan/pelaku usaha, komunitas masyarakat, NGO, dan unsur media.
Turut hadir dan terlibat di acara tersebut unsur Forkopimda, yakni Kapolres Tapsel AKBP Imam Zamroni, Kajari Tapsel Siti Holijah, Sekda Tapsel Sofyan Adil, OPD, NGO, Akademisi, PWI Tabagsel, PT NSHE, PT Agincourt Recourses, PT ANJ, Petani Sawit Berkelanjutan, Tokoh Masyarakat Hatabosi, Petani Kopi Sipirok. (JN-Irul)
