TAPSEL| Jelajahnews – Apa jadinya kalau lomba masak bukan sekadar ajang cari juara, tapi jadi tiket menuju masa depan yang lebih mandiri? Inilah yang terjadi di Batang Toru dan Muara Batang Toru.
Di mana, sebanyak 23 peserta terbaik adu kreativitas dalam Lomba Memasak Martabe Food Court yang digelar PT Agincourt Resources (PTAR) pengelola Tambang Emas Martabe.
Dengan total hadiah Rp 22,5 juta dan peluang jadi koki utama dan pengelola gerai di pusat kuliner Martabe yang akan segera berdiri, ajang ini bukan hanya soal rasa, tapi juga soal masa depan.
“Kami ingin menciptakan model bisnis yang mandiri dan berdampak langsung ke masyarakat. Ini bukan lomba biasa ini adalah pintu masuk menuju kewirausahaan yang bisa diwariskan.”ujar Rahmat Lubis, General Manager Operations PTAR.
Mimpi Besar dari Dapur Kecil
Salah satu bintang lomba ini adalah Adrian Saputra, warga Kelurahan Aek Pining, yang berhasil menyabet juara 1 kategori Koki. Kini, ia akan menjadi chef utama di Dapur Martabe Food Court.
“Terima kasih PTAR! Ini lompatan besar buat saya dan pelaku kuliner lokal lain. Semoga makin banyak kegiatan seperti ini,” kata Adrian dengan senyum penuh semangat.
Tak hanya itu, juara kategori Dessert dan Snack juga akan mengisi gerai kuliner, menciptakan ekosistem UMKM yang hidup dari dapur hingga etalase.
Bukan Cuma Masak, Tapi Juga Merakit Masa Depan
PTAR tak berhenti di dapur. Bekerja sama dengan BBPVP Medan, mereka mengadakan pelatihan vokasi instalasi listrik dan perawatan AC untuk 32 anak muda dari 15 desa sekitar tambang.
Pelatihan ini dilengkapi sertifikasi BNSP, menjamin para peserta siap kerja atau bahkan siap membuka usaha sendiri.
“Kami ingin mereka bukan hanya jadi pekerja, tapi juga pencipta lapangan kerja,” jelas Christine Pepah, Senior Manager Community PTAR.
Kolaborasi Cerdas: Tambang, Masyarakat, dan Masa Depan
Kepala BBPVP Medan, Faried Abdurahman Nur Yuliono, menyebut ini sebagai “contoh kolaborasi nyata” antara industri dan pemerintah untuk meningkatkan kualitas SDM.
“Peserta tidak hanya dilatih secara teknis, tapi juga soft skill dan etika kerja. Siap bersaing secara profesional,” katanya.
Pemerintah Apresiasi, Masyarakat Terinspirasi
Pemerintah Kabupaten Tapanuli Selatan pun memberi acungan jempol. Zulfahmi, Kepala Dinas Perindustrian, menyebut kegiatan ini memperkuat daya saing UMKM lokal.
Sementara Novita Sari Wahyuni dari Dinas Koperasi UKM berharap para peserta bisa jadi agen perubahan di komunitasnya.
“Bayangkan kalau chef lokal bisa melatih ibu-ibu PKK, remaja, atau pelaku UMKM lain. Dampaknya luar biasa!” ujar Novita antusias. (JN-Irul)