Polres Tapsel Diduga Alergi Dikritik Wartawan, Begini Tanggapan Polda Sumut

TAPSEL – Kapolda Sumut Irjen Pol RZ Panca Putra Simanjuntak dalam acara perayaan ulang tahun Hari Pers Nasional (HPN) ke-76 di Medan pada Jumat (12/2/2022) lalu mengatakan dengan tegas bahwa Polda Sumut tidak anti kritik.

“Kami tidak anti kritik, tapi kami ingin tetap bersahabat dan menjalin komunikasi dengan media,” tegas Kapolda Sumut kala itu.

Seiring dengan itu, pasca dikeluarkannya beberapa wartawan dari WAG Pers & Polres Tapsel karena diduga mengkritik atas kinerja Polres Tapsel akhirnya mendapat tanggapan dari Polda Sumut, Jumat (6/5/2022).

Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Hadi Wahyudi menegaskan Polri khususnya Kepolisian Daerah (Polda) Sumatera Utara tidak anti terhadap kritik apalagi sifatnya yang membangun.

“Kita tidak alergi kritik apalagi untuk membangun hal yang baik,” ujar Hadi Wahyudi via WhatsApp, Jumat (6/5/2022).

Hadi mempertanyakan ada berapa orang wartawan yang dikeluarkan dari WAG Pers & Polres Tapsel tersebut yang konon mengkritik kinerja Polres Tapsel.

“Ada berapa banyak yang dikeluarkan dari WAG?,” tanya Hadi.

Sementara, seorang wartawan yang kini masih di didalam WAG mengatakan, saat mengkritik kinerja Polres Tapsel ada dua orang wartawan yang di ketahuinya dikeluarkan, dan satu orang lagi langsung keluar lantaran kecewa atas kinerja Polres.

Baca Juga: Diduga Alergi Dikritik, Polres Tapsel “Memutus Hubungan Kemitraan” dengan Beberapa Wartawan

“Usai mengkritik kinerja Polres Tapsel, ada 2 orang wartawan yang dikeluarkan lalu satu orang lagi keluar sendiri karena kecewa terhadap kinerja Polres Tapsel, itu yang saya ketahui,” ucap M via seluler.

Ketika disinggung ke Kabid Humas, tindakan Polda Sumut bila mengetahui Humas Polres mengeluarkan wartawan dari WAG lantaran mengkritik kinerja Polres Tapsel.

Hadi menjawab kedua belah pihak harus dipertemukan antara wartawan yang di keluarkan dari WAG dengan Kapolres dan Plh Kasi Humas Polres Tapsel.

“Saya sudah dengar dari Kapolres dan Plh Kasi Humasnya, tapi versi berbeda, makanya saya undang ke Medan lae, OK. Oh ya, sekalian dengan wartawan senior yang ada di group WA kau, Ketua PWI nya boleh sekalian, nanti saya telepon Ketua PWI Provinsi minta ijin,” pungkasnya.

Lebih lanjut, Hadi berharap agar para wartawan punya integritas, pandai menulis dan bukan hanya menunggu rilis. Dan wartawan tidak baperan tapi kuat mental yang menyajikan berita dan informasi berimbang tidak tendensius.

Bahkan, lanjut Hadi, wartawan harus memiliki wawasan kebangsaan dan cakrawala jurnalisme yang handal, visioner sebagai jurnalis dan bisa merubah yang tidak baik menjadi baik.

“Saya berharap kalian jadi wartawan yang punya integritas, wartawan yang pandai menulis bukan hanya nunggu rilis. Wartawan yang tidak baperan tapi wartawan kuat mental, wartawan yang menyajikan berita dan informasi berimbang tidak tendensius, wartawan yang memiliki wawasan kebangsaan dan cakrawala jurnalisme yang handal, visioner sebagai jurnalis, bisa merubah yang tidak baik menjadi baik,” tulis Kabid Humas Poldasu Kombes Pol Hadi Wahyudi yang terkesan menggurui awak media.

Seorang wartawan senior yang tak mau namanya ditulis mengatakan, bila memang Kabid Humas Polda Sumut ingin memperbaiki keadaan antara wartawan dengan Polres Tapsel, seharusnya beliau datang ke Padang Sidempuan supaya lebih efisien.

“Kalau mengundang 10 wartawan tentunya tidak efisien dan agak sulit mengumpulkannya karena beberapa wartawan tidak punya waktu ke medan dan wataknya juga berbeda-beda,” bebernyam

Menyikapi hal tersebut, Ketua Koordinator Aliansi Wartawan Pemantau Polisi dan Jaksa (AWP2J) Provinsi Sumatera Utara, Erijon DTT mengatakan, sebelumnya kegiatan Polres Tapsel sering di liput wartawan sampe heboh, tapi akhir-akhir ini tidak pernah dilihat lagi seperti pemberitaan dahulu.

“Akhir-akhir ini hubungan wartawan dengan Polres Tapsel tidak harmonis, seharusnya Humasnya bisa bersinergiritas dengan wartawan dalam memajukan kinerja Polri,” tuturnya dengan harapan polemik ini segera disudahi.

Kata Erijon lagi, kalau memang Polres Tapsel siap dengan kritikan maka tidak harus main buang dari grup WAG sesuai dari lembaga akan jalankan.

Sebelumnya, kru media ini mencoba mengkonfirmasi Plh Kasi Humas Briptu Erlangga, untuk mempertanyakan atas dasar apa wartawan dikeluarkan yang mengkritik di WAG tersebut.

“Ini pernyataan, dari asumsi pikiran abang ya, Maaf pak, lain waktu kita bahas ya. Saya sedang buat laporan,” jawab Briptu Erlangga terkesan menghindar.

Kapolres Tapsel AKBP Roman Smaradhana Elhaj, ketika dikonfirmasi meminta tanggapan atas dikeluarkan beberapa wartawan dari WAG “Pers & Polres Tapsel” hingga berita ini terbit tidak membalas dan memilih “bungkam” sehingga terkesan “tak peduli”. (JNS-Tim)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *