LANGKAT – Plt Bupati Langkat H Syah Afandin SH bersama Pj Gubernur Sumatera Utara H.Hassanudin Penanaman dan Pemeliharaan untuk Pemulihan Kawasan dan Penyelamatan Ekosistem Mangrove di Desa Lubuk Kertang Kecamatan Berandan Barat, Langkat, Kamis (12/10/2023).
H Syah Afandin SH mengucapkan selamat datang kepada PJ Gubernur Sumut Bapak, Hasanuddin beserta Ibu dan Deputi Badan Restorasi gambut dan mangrove Bapak Gatot, yang hadir pada kesempatan ini untuk kegiatan yang nyata demi kelestarian mangrove di kabupaten langkat.
“Juga saya ucapkan terima kasih kepada Dinas Lingkungan hidup dan kehutanan Provsu yang telah membuat kegiatan ini yang tentunya sangat memberikan manfaat bagi masyarakat kami di desa lubuk kertang,” ujarnya.
Dirinya berharap dengan penanaman dan pemeliharaan untuk pemulihan kawasan dan penyelamatan ekosistem mangrove di Desa lubuk kertang ini semua berorientasi ke masa depan untuk generasi di Kabupaten Langkat.
“Untuk itu mari kita jaga bersama kelestarian mangrove karena disebutkan tadi oleh Kadis Lingkungan Hidup dan kehutanan bahwa mangrove mempunyai peranan penting dalam menyumbang karbon,” ajaknya.
“Saya memberikan apresiasi terima kasih kepada Pak Kapoldasu, Bapak Kapolres Langkat dan juga Bapak Kapolsek yang sudah ikut mengantisipasi pencurian mangrove ini secara ilegal,” tambahnya.
Menurut Afandin, mangrove ini juga bisa merupakan hasil tambahan untuk mendapatkan pendapatan bagi nelayan musim ke laut ini juga ada ketika air pasang besar itu masyarakat enggak bisa nangkap ikan nah dari mangrove ini dulu direncanakan bisa menutupi penghasilan para nelayan.
Nah makanya perlu tidak bisa hanya sepintas ini saya anggap sebagai starting untuk bagaimana nanti mengelola penanaman mangrove ini secara lebih profesional, saya pikir pemerintah sudah memperhatikan jadi secara khusus sekarang sudah ada deputi bidang pemberdayaan dan pengembangan restorasi gambut dan mangrove itu.
Tandanya pemerintah lebih secara serius untuk melihat secara fungsional apa yang bisa dihasilkan oleh mangrove ini, dulu kita pernah punya sirup dari mangrove ada juga gula yang dihasilkan dari mangrove dan banyak lagi yang lain.
“Mudah-mudahan kegiatan kita hari ini Insya Allah nanti akan memberikan perubahan akan membawa dampak yang baik bukan hanya kepada masyarakat di sekitar sini tapi kita tahu bahwa mangrove adalah salah satu fungsinya tempat berkembang biaknya ikan yang kalau kita lihat secara geografis ini juga nanti bermanfaat untuk daerah-daerah lain yang ada di sekitar Kabupaten Langkat,” sebutnya.
Sementara Pj Gubernur Sumut H Hasanudin menyampaikan bahwa ia melihat apa yang di sampaikan oleh buk kadis Lingkungan Hidup dan kehutanan Provsu ini sangat rasional bagaimana kondisi mangrove di Provinsi Sumatera Utara untuk itu bagaimana nanti kita bersama berkolaborasi mengatasi permasalah mangrove.
“Untuk itu saya mengajak semua komponen dan juga masyarakat untuk andil bagian bagaimana menyelamatkan mangrove karena yang di sebutkan tadi bahwa mangrove sebagai penyangga kehidupan dan penghidupan,” ungkapnya.
“Saya berharap dengan penanaman dan pemeliharaan untuk pemulihan kawasan dan penyelamatan ekosistem mangrove di Desa lubuk kertang ini memberikan arti dan manfaat besar, bukan saja untuk Sumut dan Langkat tapi secara nasional karena sebagai penurun emisi karbon untuk itu manfaatkan penanaman-penanaman ini karena akan berarti bagi masa depan generasi selanjutnya,” jelasnya menambahkan.
Sebelumnya, Laporan Kadis Lingkungan Hidup dan kehutanan Provsu Ir.Yuliani Siregar,M.AP menyampaikan bahwa tujuan kita laksanakan kegiatan “Penanaman untuk Pemulihan Kawasan Hutan dan Penyelamatan Ekosistem Mangrove” di Desa Lubuk Kertang Kec. Berandan Barat.
Jadi kegiatan ini adalah melakukan rehabilitasi dan penyelamatan hutan mangrove di Provinsi Sumatera Utara sebagai komitmen untuk mendukung program nasional penurunan emisi karbon dan pemenuhan target Indonesia’s Folu Net Sink 2030.
“Di desa lubuk kertang terdapat lebih kurang 500 ha hutan mangrove yang perlu dilakukan rehabilitasi,” ungkapnya.
Adapun kegiatan yang dilakukan adalah:
– Penyampaian materi dari deputi bidang pemberdayaan masyarakat BRGM tentang “Peran penting ekosistem mangrove sebagai penyangga kehidupan dan peluang pengembangan usaha pada kelompok perhutanan sosial”.
– Penanaman secara simbolis bibit mangrove di lanjutkan dengan penanaman sebanyak 10.000 batang bibit mangrove oleh UPTD KPH wilayah 1 Stabat dan masyarakat dan penyerahan bantuan bibit buah-buahan seperti mangga, Durian, Lengkeng dan Alpukat kepada masyarakat sebanyak 5.000 bibit pohon MPTS yang bernilai ekonomi.
Peserta kegiatan berjumlah 500 orang yang terdiri dari Forkopimda Provsu, Badan Restorasi gambut dan mangrove, Forkopimda Kabupaten Langkat, UPT Kementerian lingkup hidup dan kehutanan, Kelompok tani hutan (KTH) Kabupaten Langkat, Forum Daerah Sumatera Utara, Pokja percepatan perhutanan sosial Sumut, Penggiat lingkungan hidup/ Aktivisi/ LSM/ Pers, BUMN/ BUMD/ Dunia usaha dan masyarakat sekitar hutan .(jns)