MEDAN – Pabrik tahu dan tempe berbahan dasar kedelai tanpa palang nama bebas membuang limbahnya ke parit di Jalan Flamboyan Kelurahan Tanjung Selamat Kecamatan Medan Tuntungan, Medan, Sumatera Utara (Sumut).
Amatan jelajahnews.id, Selasa (31/5/2022) siang, lokasi pabrik tahu dan tempe ini bebas membuang limbah pabrik ke dalam parit tanpa mempedulikan dampak lingkungan.
Aliran limbah pabrik ini disalurkan langsung ke parit menggunakan pipa warna putih, dan jarak pabrik ke parit hanya berkisar 20-30 meter.
Parahnya lagi, akibat pembuangan limbah pabrik tersebut, parit di sepanjang jalan menimbulkan bau menyengat ke hidung sehingga mencemari udara dan lingkungan.
Masih menjadi tanda tanya, apakah pembuangan limbah pabrik olahan kedelai ini sudah mendapat “restu” dari Kelurahan setempat ?
Ditemui dilokasi pabrik mengaku bernama Lilis mengatakan, bahwa pabrik olahan tahu dan tempe tersebut telah beroperasi selama kurang lebih 20 tahun.
“Ini sudah 20 tahun buka Pak, sebelum saya nikah ini sudah ada karena saya menantunya,” ujar Lilis dilokasi, Selasa (31/5/2022).
Dikatakannya, pabrik olahan tahu tempe ini pemiliknya adalah bernama Raif yang saat ini sedang pulang kampung liburan ke Pulau Jawa.
“Ini punya Pak Raif, saya hanya menantunya,” tambah Lilis.
Sementara Lurah Tanjung Selamat, Ubudiah dan Seksi Trantip Bahari Karo Karo saat ditemui tidak berada diruangan dan sedang mengikuti rapat percepatan penurunan Stunting Kota Medan.
“Kayaknya aroma limbahnya baru muncul. Tapi itu pun hari Kamis akan kami cek langsung ya. Memang selama ini belum ada masyarakat yang resah dan kami juga sering turun ke lokasi pabrik,” ujar Ubudiah via sambungan WhatsApp, Selasa (31/5/2022).
Hal senada disampaikan Kadis Lingkungan Kota Medan Zulfansyah. Mantan Kadis PUPR itu menyebut akan meninjau lokasi pabrik terkait limbah dan pencemaran lingkungan.
“Tolong diserlok titik koordinatnya biar kami turun,” katanya. (JNS-BTM)