TANJUNGBALAI – Pelaksana Tugas (Plt) Walikota Tanjungbalai H Waris Thalib saksikan langsung pengiriman obat kadaluarsa dan bahan medis habis pakai di Rumah Dinas Kadis Kesehatan Jalan Pancasila, Tanjungbalai, Kamis (11/11/2021).
Waris mengharapkan mudah-mudah obat kadaluarsa bisa terus dilakukan pemusnahan. Untuk itu, diharapkan pihak farmasi terus lakukan monitoring terhadap obat-obatan yang sudah kadaluarsa.
“Obat yang sudah kadaluarsa dan yang tidak sesuai aturan harus cepat disingkirkan, karena kita khawatir nanti obat tersebut didroping ke puskesmas karena ketidakcermatan petugas,” pinta Waris didampingi Plh Sekda Nurmalini Marpaung dan Kepala Inspektorat Susanto.
Dikatakan Waris, pihak pendistribusi obat harus cermat menyalurkan obat-obatan ke puskesmas karena ini menyangkut nyawa seseorang.
“Cek dan terus cek obat-obatan tersebut, jangan sempat terjadi kesalahan baik itu petugas kesehatan yang bagian penyuntikan dan pemberian obat,” ujarnya.
Kedepan diharapkan untuk obat kadaluarsa tidak terlalu banyak atau terbilang mubazir. Dinas Kesehatan diminta untuk dapat lebih mengontrol pengguna dan kebutuhan obat di Kota Tanjungbalai.
Diketahui, Dinas Kesehatan Kota Tanjungbalai mengirimkan puluhan jenis obat kadaluarsa ke perusahaan jasa pengolahan limbah medis berbahaya atau obat kadaluarsa PT Cahaya Tanjung Tiram Perkasa untuk kemudian dimusnahkan.
Sementara, Kepala Dinas Kesehatan drg Azahari Sima mengatakan bahwa obat-obat kadaluarsa itu berasal dari Puskesmas di Tanjungbalai.
Adapun jumlah total obat-obatan kadaluwarsa yang akan diserahkan untuk pemusnahan bernilai Rp 59.794.37.
“Ada puluhan jenis obat yang dikirim untuk dimusnahkan. Obat berasal dari hampir semua puskesmas di Tanjungbalai. Kecuali Puskemas Datuk Bandar dan Kampung Baru,” tandas Azhari.
“Data obat yang kita ajukan untuk dimusnahkan terhitung tahun 2021 ini. Kita angkut dengan truck. Proses pemusnahannya dengan cara digiling dan ditimbun,” ungkapnya.
Turut hadir Plt Kepala Dinas BPKPAD Asmui Rasyid, Dirut RSUD Tengku Mansyur dr Fitra, Kabag Umum dan sejumlah OPD lainnya. (Kurniawan)
