Keluarga Brigadir J di Intimidasi? Ketua Umum PBB Datangi Polda Jambi

JELAJAHNEWS.ID – Ormas Pemuda Batak Bersatu atau PBB mendatangi Markas Kepolisian Daerah (Mapolda) Jambi, Rabu (20/7/2022). Dipimpin langsung oleh Ketua Umum PBB Lambok Sihombing.

Kedatangan ormas PBB tersebut diterima langsung oleh Kapolda Jambi Irjen Pol Albertus Rachmad Wibowo dan Pejabat Utama Polda Jambi.

Ormas PBB menyampaikan kepada Polda Jambi agar tidak ada intimidasi kepada keluarga korban dalam proses pengungkapan kasus meninggalnya Brigadir Nofriansyah Josua Hutabarat atau Brigadir J.

Lambok Sihombing meminta kepada Kapolda Jambi agar keluarga dijaga dan tidak ada intimidasi dari pihak-pihak manapun.

Kapolda Jambi juga mengajukan ke Mabes Polri supaya adik kandung Brigadir J, yang juga seorang anggota Polri bisa dipindah tugas ke Polda Jambi agar dekat dengan keluarganya.

“Yang kita minta adalah agar menjaga keluarga Brigadir J dan tidak ada intimidasi dari pihak manapun terhadap keluarga dalam menyelesaikan kasus ini, serta mengungkapkan perkembangan kasus ini secara terang benderang,” kata Lambok Sihombing seraya menyebut dirinya dan rombongan bertemu langsung dengan Kapolda Jambi Irjen Pol Albertus Rachmad Wibowo.

Lambok Sihombing mengatakan, sangat mengapresiasi Kapolda Jambi yang sudah dua kali datang kerumah duka mendiang Brigadir J untuk memberikan penghiburan dan bantuan lainnya.

Selain memberikan penghiburan, Polda Jambi juga telah memberikan bantuan Dokter dan Phiysikolog untuk mengatasi trauma yang dialami oleh keluarga Brigadir J.

“Sudah dua kali Kapolda Jambi datang kerumah duka mendiang Brigadir J, untuk memberikan penghiburan dan telah memberikan bantuan Dokter dan Phiysikologi untuk mengatasi trauma yang di alami oleh keluarga,” ucapnya.

Sementara itu, pihak keluarga Brigadir Nofriansyah Josua Hutabarat atau Brigadir J menolak hasil autopsi yang dilakukan RS Polri. Mereka meminta Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo membentuk tim independen untuk mengautopsi ulang jenazah Brigadir J.

“Oleh karena itu, kami menolak dan memprotes hasil yang kemarin itu karena kredibilitasnya itu. Kami mohon dibentuk tim yang baru supaya legal dan dapat dipercaya. Supaya kredibilitasnya bisa dipercaya dan autentik, maka dibentuklah yang baru,” kata kuasa hukum keluarga Brigadir J, Kamarudin Simanjuntak, dilansir dari detik.com, Rabu (20/7/2022).

Penolakan hasil autopsi yang lalu itu dilakukan lantaran keluarga merasa kematian Brigadir J janggal. Apalagi mereka menemukan ada bekas luka lilitan di bagian leher Brigadir J.

“Kenapa kami menolak autopsi yang lalu karena autopsi yang lalu dikatakan matinya itu karena tembak menembak dan dari RS Polri tidak ada yang protes. Harusnya ketika penjelasan Karo Penmas Polri yang mengatakan meninggal karena tembak menembak harusnya mereka protes berdasarkan hasil autopsi bukan begitu bro, bukan begitu kawan. Tapi mereka diam saja, mereka tidak protes mereka menikmati saja bahwa almarhum mati karena tembak menembak,” katanya. (JNS-PS)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *