Derita Tumor Otak, Anak di Sergai Butuh Uluran Tangan

SERGAI – Sejak September tahun 2021 lalu, Muhammad Khairul Rifqy Daulay, bocah 10 tahun yang tinggal di Dusun V Desa Pekan Sialang Buah, Kecamatan Teluk Mengkudu, Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai) Sumatera Utara, divonis menderita tumor otak.

Tumor otak yang diderita Rifqy diketahui setelah bocah yang masih duduk di bangku kelas V Sekolah Dasar tersebut sering mengalami sakit kepala yang kemudian dibarengi dengan muntah-muntah.

Melihat kondisi tersebut, orang tuanya Mhd Khairul Daulay lalu membawanya untuk melakukan CT-Scan di RS. Medistra Lubuk Pakam Kabupaten Deli Serdang melalui biaya BPJS Kesehatan.

Dari hasil yang diterima, Rifqy menderita suspect craniophayngioma (DD/Adenoma Hipofise) + Hydrocepalus dengan ukuran 12 x 22 mm.

“Awalnya cuma sakit kepala saja, baru di Bulan 8 Tahun 2021 mulai parah merasakan sakit kepala, muntah dan kejang tidak sadarkan diri,” ujar Khairul, Minggu (14/8/2022) di kediamannya Desa Pekan Sialang Buah Kecamatan Teluk Mengkudu Sergai.

Mengetahui anaknya sakit kepala terus menerus, Khairul lalu mengurus BPJS secara Mandiri untuk mengetahui apa yang dialami putra keduanya itu.

Setelah selesai surat-surat BPJS, Rifqy pun dibawa ke RSUD Sultan Sulaiman Serdang Bedagai, namun karena keterbatasan alat kemudian dirujuk ke RS Medistra di Lubuk Pakam.

Belum percaya dengan hasil yang diterima dari RS Medistra yang merekam bahwa anaknya Rifqy menderita tumor otak, lalu dua bulan kemudian tepat di bulan Desember, Khairul kembali melakukan CT-Scan secara mandiri ke RS Melati di Perbaungan dengan biaya Rp 800 ribu. Namun hasilnya sama, tumor otak atau craniophayngioma dengan ukuran yang bertambah 32,7×32,8 mm.

Mengetahui anaknya menderita tumor otak, Khairul mengaku tak bisa tidur memikirkan hal tersebut, sebab menurut keterangan dari RS, harus segera dilakukan operasi dengan biaya Rp 250 juta untuk mengangkat tumor di kepala bocah 10 tahun tersebut.

“Kami berharap dia dioperasi Gamma Knife untuk mengurangi resiko. Kalau konvensional ditanggung BPJS namun kami takut resikonya sangat tinggi, karena kondisi dia masih kecil,” ucap Khairul sambil berlinang air mata.

Saat ini kata Khairul, tumor yang bersarang di kepalanya sudah menjalar dan menganggu penglihatan Rifqy, hingga menghambat segala aktivitasnya termasuk sekolah.

“Dengan penglihatan dia itu, aktivitasnya terganggu, sekolah pun harus didampingi dan hanya setengah hari saja. Dan sebelumnya juga dia setahun sudah tidak masuk sekolah,” kata Khairul.

Saat ini hanya obat herbal saja yang dapat diberikan Khairul dan isterinya Awaliyah, untuk mengurangi sakit di kepala karena keterbatasan biaya mereka yang hanya pedagang minuman jus 5 ribu rupiah.

“Kondisinya saat ini mata sebelah kanan sudah tidak bisa melihat, sering sakit kepala. Obat yang dimakan cuma herbal saja saat ini karena biaya juga,” ucapnya.

Berharap Bantuan Para Dermawan

Dengan kondisi ekonomi yang tak memadai saat ini Khairul berharap ada dermawan yang mau membantu untuk biaya operasi sang anak yang saat ini tengah merasakan sakit di kepalanya itu.

“Harapannya ada dermawan yang membantu biaya, agar anak kami bisa dioperasi segera, sehingga dapat sehat kembali,” ucapnya.

Khairul juga mengaku, telah berupaya bermohon ke pihak ketiga melalui aplikasi open donasi untuk membantu biaya operasi anaknya tersebut.

Meski belum memenuhi target, Ia bersyukur sudah ada yang berniat baik membantu mencari solusi meringankan biaya operasi tersebut. (JNS/r)