Bersih Lubuk Larangan Binaan, PT AR Tanam Bibit Pohon dan Tebar Binih Ikan

TAPSEL– PT Agincourt Resources (PTAR), pengelola Tambang Emas Martabe melaksanakan kegiatan kebersihan dan menanam 50 bibit pohon berbagai jenis serta tebar binih ikan sebanyak 7.600 ekor.

Kegiatan tersebut dilakukan dalam rangka melestarikan lingkungan di areal Sungai Lubuk Larangan binaan, Sabtu (18/11/2023) pagi.

Dalam kegiatan ini, PT AR selaku pengelola Tambang Emas Martabe, juga menggandeng stake holder dan masyarakat Desa Aek Ngadol, Kecamatan Batang Toru, Kabupaten Tapanuli Selatan.

Tidak hanya di Desa Aek Ngadol saja, kegiatan serupa juga berlangsung di dua Sungai Lubuk Larangan binaan PT AR yakni di Garoga dan Batu Horing, Kecamatan Batang Toru.

Senior Manager Community PT AR, Christine Pepah ke awak media menjelaskan, terkait Lubuk Larangan binaan pihaknya itu merupakan kearifan lokal masyarakat di Tapanuli Bagian Selatan.

“Di Sungai Lubuk Larangan ini, ada beberapa larangan untuk melakukan apapun. Termasuk panen ikan usai penaburan benih. Masyarakat bisa memanen ikan, jika waktunya sudah tiba,” ujar Christine.

Selain memanen ikan, semua pihak juga berkewajiban untuk lestarikan dan menjaga kebersihan lingkungan di Sungai Lubuk Larangan. Termasuk di antaranya di Sungai Aek Ngadol ini.

“Untuk di lingkar Tambang Emas Martabe, PT AR selaku pengelola, telah menabur benih ikan mas dan jurung. Khusus di Sungai Aek Ngadol, PT AR di Agustus hingga Seprember 2023 ini telah melepas 6.000 benih ikan jurung serta 1.600 ikan mas,” papar Christine.

Sebelum ini, PT AR juga memiliki Sungai Lubuk Larangan binaan di Desa Garoga dan Batu Horing, Kecamatan Batang Toru. Dan saat ini, pihaknya tengah merencanakan membina Lubuk Larangan di Desa Sipenggeng, Kecamatan Batang Toru.

Foto bersama PTAR dengan stake holder dan masyarakat Desa Aek Ngadol, Kecamatan Batang Toru, Kabupaten Tapanuli Selatan.

Hasil Panen Lubuk Larangan Ikan Lebih Kurang Rp40 Juta

Ia menambahkan, terkait penanaman bibit Pohon saat ini, tujuannya adalah untuk menghijaukan Sungai-sungai Lubuk Larangan binaan PT AR. PT AR bersama masyarakat juga sudah pernah memanen ikan di Lubuk Larangan binaan.

Misalnya, panen Lubuk Larangan di Desa Garoga, seusai bulan Ramadan kemarin. Yang mana, penghasilan dari hasil panen Lubuk Larangan itu, mencapai lebih kurang Rp40 juta. Untuk Lubuk Larangan binaan PT AR sendiri biasanya hasil panennya akan terlihat setahun kemudian.

“Dan mungkin biasanya panennya sesudah Ramadan atau nanti sewaktu Lebaran,” pungkas Christine.

Pelestarian Lingkungan Sebuah Kegiatan PTAR dalam Mendukung Program Pemerintah

Sementara, Senior Manager Enviroment, Health, and Safety PT AR, Hari Ananto menyebut, aksi pelestarian lingkungan ini mengusung tema, “Dari Hati untuk Bumi”.

Selain itu, kegiatan ini juga dalam rangka mendukung program dari pemerintah.

“Salah satunya, di bidang keberlanjutan dan kelestarian lingkungan atau sustainable development goals,” ujar Hari.

Di mana, sebut Hari, keberlanjutan dan kelestarian lingkungan sudah menjadi komitmen PT AR. Kegiatan ini juga sejalan dengan visi misi PT AR yakni untuk kelestarian hidup dan keanekaragaman hayati.

“Secara khusus, pelestarian lingkungan kita lakukan dengan aksi bersih-bersih sampah di area Sungai Aek Ngadol. Dan tadi kita juga melakukan simulasi pembuatan pupuk kompos,” ungkapnya.

Harapannya, dengan adanya kegiatan ini kelestarian lingkungan yang warisannya untuk anak cucu kelak tetap terjaga. Selain itu, di kegiatan ini ada juga aksi penanaman bibit Pohon salah satunya, durian.

Penyerahan Bibit Pohon Bertepatan di Hari Peringatan Menanam Pohon

Foto: Senior Manager Enviroment, Health, and Safety PT AR, Hari Ananto, menyerahkan bibit Pohon durian serta pupuk kompos ke masyarakat ke sekitar Aek Ngadol secara simbolis

Aksi ini, menurut Hari, bertepatan dengan peringatan Hari Menanam Pohon. Aksi penanaman ini, dengan cara membagikan bibit Pohon durian ke masyarakat sekitar Aek Ngadol secara simbolis.

Selanjutnya, akan berlanjut dengan penanaman bibit Pohon di sejumlah titik yang sudah mereka tentukan. Selain di Aek Ngadol, pihaknya juga mengadakan kegiatan serupa di dua desa lain yaitu, Garoga dan Batu Horing di Kecamatan Batang Toru.

Meski pembagian bibit Pohon berlangsung secara simbolis, tegas Hari, namun program ini tetap berkelanjutan. Dalam kegiatan ini, setidaknya pihaknya menanam 50 bibit Pohon berbagai jenis.

Pihaknya berharap, masyarakat miliki kesadaran dalam mengelola maupun melestarikan lingkungan. Sehingga, masyarakat ataupun skup lebih luas yaitu Kabupaten Tapsel mempunyai ketahanan, mengantisipasi terjadinya perubahan iklim.

“Lalu, harapannya kegiatan ini dapat mendukung program dunia dalam mengurangi emisi karbon,” harapnya mengakhiri.

Tampak hadir, Kapolsek Batang Toru, AKP Tona Simanjuntak, SH, diwakili Kanit Reskrim, Ipda Ery Juanda Situmorang, SH, dan anggota.

Hadir juga Bhabinkamtibmas maupun masyarakat Desa Aek Ngadol yang menerima bibit Pohon dan pupuk kompos secara simbolis. (JN-Irul)