SIDEMPUAN– Sungguh membanggakan seorang pria asal dari Tapanuli Selatan (Tapsel) warga Kota Padang Sidempuan (Psp), Arjuna Hiqmah Lubis, S.H.I, M.H (33) tahun, membawa harum nama negara Republik Indonesia (RI).
Sebab, Pria alumni SMKN 2 (PSp) dari tamatan STAIN Psp dan lulusan akademis dari UIN Walisongo Semarang menjabat ahli Profesional Bidang Falak di negeri Jiran Malaysia, di Kota Kuching, Sarawak Malaysia, Rabu (15/02/23).
Untuk diketahui, ilmu falak adalah ilmu yang mempelajari lintasan benda langit, khususnya bumi, bulan, dan matahari. Masyarakat umum lebih mengenalnya dengan ilmu astronomi.
Ilmu falak memiliki peran untuk keperluan ibadah antara lain, untuk menentukan arah kiblat, menentukan waktu sholat, awal bulan Qamariah, memperhitungkan terjadinya gerhana dan lain-lainya.
Arjuna menceritakan, dirinya ditawarkan sebagai ahli Profesional Bidang Falak berawal pada tahun 2019 para Mufti dari negeri Malaysia datang ke UIN Walisongo Semarang dalam rangka kunjungan studi Falak ke UIN Semarang.
Dalam kunjungan itu, para Mufti dari negeri Malaysia melihat karya-karya mahasiswa Pascasarjana. Dari salah satunya karya tersebut karya instrumen Falak klasik menjadi perhatian mereka dan saat itu mereka bertanya siapa yang membuat, hal itupun terjawab, bahwa karya tersebut adalah buatanya.
Dan di saat itu juga, kata Arjuna, salah seorang Pengarah Jabatan di Pejabat Mufti Sarawak yaitu ustad Mual bin HajiSuaud dan Mufti Sarawak Datu Haji Kipli bin Haji Yassin menawarkan pada saya apakah mau jadi ahli falak di Sarawak, karena di Sarawak itu akan dibangun beberapa Observatorium di Bintulu, Miri dan di Kota Kuching.
Tawaran itupun mereka berikan setelah menyelesaikan S2 baru datang ke Sarawak. Namun, saat selesai S2 di bulan Februari 2020 negara indonesia mulai di landa wabah covid 19. Dan terjadi lockdown antar negara-negara.
Di karenakan kondisi ekonomi sudah mulai menyempit, ia memutuskan untuk membuka usaha bakso takar di kediamanya di Batunadua kota Padang Sidempuan, sambil membuat kesenian cangkir minuman dari takar dan meja dan bangku dari bambu juga kesenian pembuatan piagam, tugu salak, Menara Pandang yang ia buat sendiri.
Dia pun sempat mengikuti seminar Sosialisasi Hak Paten yang diadakan oleh pemerintah Kota Padang Sidempuan dan saat itu Arjuna Hiqmah Lubis menyampaikan secara langsung pada Wakil Walikota Padang sidimpuan Arwin Siregar tapi tidak ditanggapi. Dari situ dia menganggap karyanya tidak dihargai di daerahnya.
Memasuki tahun 2022, covid-19 sudah menghilang dan dilonggarkan masuknya warga asing ke Malaysia maka mereka dari jabatan Mufti menawarkan kembali untuk menjadi pejabat di Jabatan Mufti Sarawak melalui wawancara via zoom.
Setelah adanya kesepakatan maka pihak jabatan Mufti bersurat pada pihak kerajaan Malaysia di Sarawak supaya bisa mendatangkan orang asing sebagai ahli di jabatan Mufti dengan tingkatan gred S41.
Dimana Gred S41 ini hanya boleh dijabat oleh orang lokal asli Malaysia. tetapi setelah beberapa kali menyurati pihak kerajaan maka dikabulkan lah permintaan jabatan Mufti Sarawak untuk mendatangkan ahli falak dari Indonesia sebagai Gred S41.
Bidang Ahli Falak ini, pertama di Malaysia yang di jabat oleh orang asing dari negara indonesia yaitu Arjuna Hiqmah Lubis. Usai permintaan itu dikabulkan kerajaan, maka semua surat-surat dari imigrasi Malaysia pun sudah bisa di buat untuk menyambut kedatanganya.
Dalam perjalanan menuju ke Malaysia dari Bandara Kualanamu Medan menuju ke Bandara Internasional Kuching semua bisa dilewati. Namun di Bandara Kualanamu hampir saja tidak diperbolehkan lewat, sebab pihak imigrasi yang mengawasi orang asing masuk ke Malaysia tidak percaya bahwa ia merupakan ahli falak yang di tawarkan sebagai ahli falak di Malaysia karena hal seperti ini sangat jarang terjadi.
Namun setelah mempelajari semua file kontrak dan semua tawaran pekerjaan maka pegawai imigrasi Malaysia pun percaya dan mengucapkan selamat pada saya dan memperbolehkan masuk. Begitu juga pada saat di Bandara Kuching hampir saja dilarang masuk Sarawak karena mereka tidak yakin bahwa ia seorang ahli falak dari Indonesia, dan stelah mempelajari semua data, mereka pun mengijinkan masuk ke Sarawak.
Begitu sampai di Bandara ia langsung dijemput oleh pegawai dari jabatan Mufti Sarawak untuk membawanya ke Hotel The Water Front Hotel di Kota Kuching untuk menginap selama tiga hari dari tanggal 12 Februari hingga 14 Februari 2023, kemudian mengurus semua surat imigrasi dan lain sebagainya.
Pada tanggal 15 Februari ia diundang langsung berjumpa dengan semua pegawai di Jabatan Mufti Sarawak dan bertemu dengan Datu Haji Kipli bin Haji Yassin di Ruangannya dan kami bicara panjang lebar tentang perkembangan Falak kedepannya.
“Saya juga sempat memberikan hasil karya saya berupa astrolab klasik yang saya buat dari tembaga barupa hadiah atau cendramata. Dimana astrolab dari tembaga ini juga baru diproduksinya sendiri melalui pusat instrumen ilmu Falak yang dibuatnya dengan nama “Arfa Berkah Pusat Instrumen Falak Indonesia”.
Para pejabat Mufti Sarawak Malaysia sangat luar biasa menyambut saya,” ujar Arjuna yang bersyukur kepada Allah Swt.
Dirinya juga mendapatkan penghargaan dari pejabat Mufti Sarawak Malaysia, atas hal itu ia mengucapkan terimakasih dan kami sepakat akan berkarya untuk ummat untuk ilmu Falak yang lebih berkembang lagi terutama tiga tahun kedapan akan dibangun Observatorium di Kota Kuching yang dianggarkan pembangunannya senilai 1,5 juta Ringgit Malaysia atau Rp 6 M untuk pembangunan tahap awal.
“Saya berharap, dengan amanah ini saya bisa memberikan sumbangsih ilmu untuk pembangunannya dan direncanakan akan menjadi Observatorium terbesar dan termegah SE Asia Tenggara.
Karena Malaysia saat ini sangat mendukung perkembangan ilmu Falak dan mendatangkan semua ahli yang dibutuhkan untuk perkembangannya,” ungkapnya. (JN-Irul)