MEDAN – Kapolda Sumut Irjen Pol RZ Panca Putra Simanjuntak mengajak seluruh stakeholder merapatkan barisan untuk mengatisipasi penularan penyakit mulut dan kuku (PMK) terhadap hewan ternak agar tidak meluas.
Hal itu disampaikan Kapolda saat menghadiri rapat percepatan penanganan penyakit mulut dan kuku (PMK) terhadap hewan ternak bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Sumatera Utaradi di Kantor Gubernur Sumut, Selasa (28/6/2022).
Selain Kapolda Sumut Sumut, turut hadir Gubernur Sumut Edy Rahmayadi, TNI, Polri, Ketua MUI, dan Kadis Kesehatan Sumut.
“Saya meminta untuk mengaktifkan Posko PPKM di 16 Kabupaten yang terdapat kasus PMK. Untuk Dinas Kesehatan dan Peternakan harus siap 24 jam mengecek dan menerbitkan surat keterangan sehat hewan ternak,” katanya.
Panca mengungkapkan, Satgas yang telah dibentuk untuk aktif mendata hewan ternak dibantu Babinsa dan Bhabinkamtibmas serta mempercepat vaksinasi terhadap hewan ternak.
“Sebelum H-3 Idul Adha Tim kesehatan dari Pemda, TNI, Polri, MUI, Dinas Kesehatan, Dinas Peteenakan akan turun di lima wilayah memeriksa ke pasar-pasar memastikan daging yang dijual sehat dan layak konsumsi,” ungkapnya.
Jenderal bintang dua itu mempaparkan, bahwa berdasarkan data terkini perkembangan penyakit mulut dan kuku (PMK) di Sumatera Utara ditemukan 11.717 kasus di 89 Kecamatan dan 244 desa yang tertular.
Untuk hewan ternak yang sembuh dari PMK sebanyak 6.594 ekor dan hewan ternak yang sakit 5.065 ekor. Sedangkan hewan ternak mati karena PMK sebanyak 17 ekor serta hewan terpaksa dipotong sebanyak 41 ekor.
Kepada masyarakat, lanjut Kapolda, tidak usah panik dan tidak usah hawatir, karena prosentase hewan ternak yang terpapar hanya 1,42 persen dari jumlah keseluruhan hewan ternak yang ada di Sumatera Utara.
“Kita Pemda, TNI dan Polri akan terus memantau dan turun setiap waktu ke Kabupaten hingga Desa untuk memastikan hewan ternak sehat serta vaksin hewan berjalan, sehingga masyarakat dapat mengonsumsinya dengan baik dan sehat,” imbuhnya. (JNS-Pasrah).