P.SIDIMPUAN | Jelajahnews.id- Aksi unjuk rasa Aliansi Wartawan Padangsidimpuan (Psp) sempat emosi dan membentak Kasi Intel Kejaksaan Padangsidimpuan (Psp), Yunius Zega, hingga tidak punya marwah sebagai praktisi hukum.
Emosi para unjuk rasa memuncak dikarenakan pada aksi unjuk rasa sebelumnya, Kasi Intel Kejari P.Sidimpuan Yunius Zega berjanji akan menyampaikan aspirasi para pengunjuk rasa ke Kajari P.Sidimpuan Lambok Sidabutar.
Namun, janji itu terus kembali di lontarkan oleh Yunius Zega kedua kali dan hasilnya akan disampaikan ke pimpinan nya, hingga aksi unjuk rasa jilid 4 kembali digelar membuat para unjuk rasa semakin geram terkait penyampaian ‘Akan disampaikan ke Kajari P.Sidimpuan’. Hasilnya, tidak berujung bersua dengan Kajari P.Sidimpuan.
Dalam aksi, tampak sejumlah wartawan datang ke Kejari P.Sidimpuan dengan geram sembari mengatakan bahwa mereka sudah tiga kali datang ke Kejari P.Sidimpuan, namun seakan tidak dihiraukan.
“Sudah tiga kali kami datang ke sini baik-baik,” teriak seorang pengunjuk rasa ke kantor Kejari P.Sidimpuan.
Saat itu, Yunius Zega berada di depan kantor Kejari P.Sidimpuan menyahuti teriakan itu, ia bertanya kenapa harus seperti itu cara ngomongnya? salah seorang pria pengunjuk rasa langsung membentak, “kau ngomong jangan pakai tunjuk tangan ke orang,” cetus pria itu.
Dikatakan Yunius ke pemuda itu, “Ku halau kau sampai disini sudah, jadi maksudmu apa?, pertanya itupun langsung di jawab pemuda unjuk rasa dengan berkata, ” Kau maksud mu apa?,” tanyanya dengan nada keras sembari mendorong Yunius dengan dadanya seakan tak ada harga lagi.
Dalam adegan itu, Yunius berkata, “Luar biasa ternyata pers seperti itu ya,” dan perkataan itu langsung dijawab seorang pengunjuk rasa, “O…sudah lama luar biasa, bapak jangan sok hebat, kami sudah empat kali kesini,” ucap Erizon yang dikenal aktif investigasi.
Ketegangan mulai terlihat, beruntung pihak kepolisian dari Polres Kota Padangsidimpuan langsung meredam para pengunjuk rasa yang akhirnya situasi mulai membaik.
Orasi para aksi unjuk rasa kembali melontarkan kekecewaannya terhadap Kajari P.Sidimpuan yang pernyataannya menyayat hati para wartawan dengan bahasa menganggu kinerja Kajari P.Sidimpuan.
“Kami ingin bertemu dan berdiskusi dengan Kajari. Kami ingin tahu alasan beliau tidak mau bertemu dengan kami dan apa sebenarnya yang membuat beliau merasa terganggu dengan kinerja wartawan,” ujar Erik Astrada Nasution, Koordinator Aksi, saat berorasi di depan kantor Kejari.
Erik menegaskan bahwa aksi ini bukan untuk mencari sensasi atau membuat gaduh, melainkan untuk membangun komunikasi yang baik dan profesional dengan Kajari.
“Kami tetap pada tuntutan kami yang pertama, meminta langsung penegasan Kejari Padangsidimpuan soal pernyataan kontroversialnya yang menganggap Wartawan mengganggu kinerja Kejaksaan,” tambahnya.
Koordinator Lapangan yang akrab disapa Ucok Siregar menambahkan, para aksi unjuk rasa Aliansi wartawan P.Sidimpuan sudah 4 kali melakukan aksi, namun tidak ada tanggapan Kajari.
“Kami sudah empat kali melakukan aksi, tapi belum juga ada tanggapan dari Kajari. Kami berharap aksi jilid keempat ini bisa menjadi titik terang dan membuka jalan komunikasi yang lebih baik,”
Kasi Intel Yunius Zega mengucapkan terima kasih kepada para jurnalis yang telah mengucapkan selamat ulang tahun Adyaksa kepada Kejaksaan P.Sidimpuan dan memberikan nasi kotak.
“Semoga dengan berkah hari ini, kita tidak lapar, terima kasih atas dukungan rekan-rekan media kepada Kejaksaan Padangsidimpuan,” akhir Kasi Intel Kejaksaan Padangsidimpuan Yunius Zega di hadapan Aliansi Wartawan P.Sidimpuan.
Hingga berita ini diturunkan, Kajari P.Sidimpuan belum memberikan tanggapan atas aksi yang dilakukan oleh aliansi wartawan tersebut. (JN-Irul)