DAIRI – Bupati Dairi Dr. Eddy Keleng Ate Berutu di sela-sela melakukan kunjungan kerja ke Desa Sumbari, mengunjungi satu keluarga yang sedang berduka di Dusun 3 Sebulan, Desa Siratah, Kecamatan Silima Pungga Pungga.
Kunjungan dilakukan kepada keluarga Ebigjon Silaban (39) untuk memberikan kata-kata penghiburan karena anak dari keluarga ini yakni Jonris Silaban (6) hanyut pada Sabtu (25/2/2023) di Sungai Lae Sembelin.
Hingga saat ini, anak tersebut belum ditemukan. Kepada keluarga Ebigjon Silaban, Bupati Dairi menyampaikan rasa prihatin atas musibah yang dialami oleh keluarga.
“Saya turut prihatin dan berdoa kepada seluruh keluarga agar kita semua dikuatkan dan berharap anak kita Jonris bisa ditemukan dalam keadaan selamat. Tuhan memiliki kuasa yang tidak bisa kita perkirakan, tidak ada yang tidak mungkin kita serahkan semua kepada Tuhan,” ucap Bupati Eddy yang didampingi Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Bahagia Ginting.
Kepada Camat Silima Pungga Pungga Horas Pardede yang turut hadir mendampingi, Eddy Keleng Ate Berutu berharap agar seluruh jajarannya turut serta membantu keluarga untuk pencarian anak tersebut.
“Saya ikut merasakan penantian yang kuat untuk anak kita Jonris Silaban. Semoga Tuhan menguatkan seluruh keluarga dan mujizat datang dari Tuhan Yang Maha Kuasa,” ujar Eddy Berutu menutup sambutannya.
Sementara itu, Ebigjon Silaban orang tua dari Jonris Silaban, menyampaikan terima kasih kepada Bupati Dairi atas kehadirannya untuk memberikan penguatan kepada keluarga besarnya. Ia berharap anaknya segera ditemukan walau dalam kondisi apapun.
“Hanya bangkai tubuh anak kami itu saja bisa ditemukan, kami sudah pasrah. Terima kasih atas kunjungan dari Bapak Bupati beserta seluruh jajarannya,” ucap suami dari Ristauli Pasaribu (37) itu dengan rasa sedih.
Sebagai informasi, Jonris Silaban anak ke 4 dari 5 bersaudara hingga saat ini belum ditemukan keadaannya sejak hari Sabtu yang lalu. Dari informasi yang diterima, Jonris Silaban berangkat ke ladang bersama neneknya Remia Pasaribu (76) untuk membersihkan ladang sekitar jam 5 sore.
Berangkat bersama kakaknya perempuan, ia mengajak neneknya untuk mandi di sungai Lae Simbelin. Ajakan dari Jonris disanggupi oleh kakaknya, namun neneknya melarang untuk pergi. Larangan dari neneknya tidak dihiraukan oleh Jonris dan bergegas untuk mandi ke sungai.
Ketika neneknya ingin pulang ke rumah karena hari sudah mulai malam, Jonris belum kembali. Ia pun meminta tolong kepada warga sekitar yang juga sedang bekerja di ladang untuk membantu mencari Jonris di sungai.
Karena hari sudah mulai gelap dan Jonris belum ditemukan, akhirnya mereka memutuskan untuk pulang dan memberitahukan kepada keluarga.
Dalam pencarian ini, tim SAR dari BPBD Dairi diturunkan bersama dengan Basarnas dari Kota Medan. Upaya pencarian Jonris masih terus dilakukan hingga saat ini oleh tim tersebut. (CB/**)